Selasa, 10 Agustus 2021 8:51:40 WIB
Dubes Myanmar di PPB Jadi Target Pembunuhan, Junta Militer Bantah Terlibat
Sosial Budaya
Angga Mardiansyah
Ilustrasi garis polisi. (Shutterstocks)
Junta militer Myanmar membantah pihaknya terlibat dalam upaya persekongkolan di New York untuk membunuh duta besar PBB Kyaw Moe Tun.
Kementerian luar negeri junta mengatakan upaya pembunuhan terhadap duta besar yang terkenal anti-junta itu merupakan urusan domestik di Amerika Serikat dan tak terkait negaranya.
"Peristiwa itu adalah kasus domestik di Amerika Serikat. Penghakiman harus dilakukan di Amerika Serikat menurut hukum AS. Itu tidak ada hubungannya dengan Myanmar," kata pernyataan itu, yang dibacakan di televisi pemerintah MRTV pada Senin.
Kepolisian New York (NYPD) berhasil menangkap dan mendakwa dua orang yang diduga berencana membunuh Kyaw Moe Tun.
Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Selatan New York menuturkan kedua tersangka itu dituduh bersekongkol dengan seorang pedagang senjata di Thailand yang menjual senjata kepada junta militer Myanmar.
Pada Sabtu, Perwakilan tetap AS untuk PBB Thomas-Greenfield mengatakan plot itu cocok dengan "pola yang mengganggu" dari para pemimpin otoriter dan pendukung mereka yang berusaha menganiaya kritikusnya di seluruh dunia.
Dia mengatakan Amerika Serikat berdiri dalam solidaritas dengan Kyaw Moe Tun dan memuji dia untuk keberaniannya yang luar biasa.
"Myanmar menolak keras pernyataan Perwakilan tetap AS untuk PBB Linda Thomas Greenfield," kata kementerian luar negeri junta.
Kementerian menambahkan Kyaw Moe Tun telah diberhentikan dari jabatannya sebagai duta besar Myanmar untuk PBB dan kini menghadapi surat perintah penangkapan karena menyuarakan dukungan untuk Pemerintah Persatuan Nasional.
Pemerintah Persatuan Nasional adalah pemerintahan sipil yang dipimpin Liga Nasional Demokrasi (NLD) yang digulingkan.
Terlepas dari protes junta, Kyaw Moe Tun terus bekerja di PBB, mewakili pemerintah sipil terpilih yang digulingkan oleh militer pada Februari. (Sumber: Kantor Berita Anadolu)suara.com
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB