North Carolina, Radio Bharata Online - Seorang mantan analis Central Intelligence Agency (CIA) dalam menanggapi laporan tentang kebocoran dokumen Pentagon baru-baru ini mengatakan Amerika Serikat (AS) telah mempertahankan hubungan yang tidak setara dengan sekutunya di mana negara-negara ini bertindak sebagai "pengikut" mereka.
Kumpulan dokumen rahasia militer AS diposting di media sosial, yang menyentuh tidak hanya dukungannya untuk Ukraina tetapi juga AS memata-matai sekutu penting mereka termasuk Israel dan Korea Selatan. Ini bukan pertama kalinya dinas intelijen AS diketahui menguping sekutu.
"Ketika Anda berbicara tentang sekutu AS, mereka benar-benar pengikut AS. Hubungannya sangat tidak seimbang. AS yang mengambil keputusan," kata mantan analis CIA, Raymond McGovern, kepada China Global Television Network (CGTN).
Dunia Barat yang dipimpin AS telah berulang kali mengklaim bahwa Rusia telah dibiarkan terisolasi. Tetapi McGovern percaya bahwa AS-lah yang telah mengisolasi diri dari komunitas internasional dengan membuat blok eksklusif seperti Five Eyes, aliansi intelijen yang terdiri dari Australia, Kanada, Selandia Baru, Inggris Raya, dan Amerika Serikat.
"Jadi sebenarnya bukan Rusia yang terisolasi, Amerika Serikat yang mengisolasi dirinya sendiri, dan Five Eyes adalah lambangnya," ungkap McGovern.
Departemen Kehakiman AS mengatakan akhir pekan lalu telah membuka penyelidikan atas kebocoran dokumen intelijen rahasia tersebut.