Sabtu, 5 Juni 2021 6:59:54 WIB
Nigeria Blokir Twitter Usai Cuitan Presiden Dihapus
Sosial Budaya
Kinar Lestari
Warga Nigeria tidak bisa menggunakan Twitter hingga waktu yang belum ditentukan. (AFP/DENIS CHARLET)
Nigeria akan menangguhkan seluruh aktivitas Twitter hingga waktu yang belum ditentukan, setelah aplikasi media sosial itu menghapus unggahan Presiden Muhammadu Buhari soal ancaman hukuman bagi para separatis regional.
Menteri Informasi Lai Mohammed tidak menjelaskan bentuk penangguhan yang akan diambil. Namun, keputusan itu diambil karena "penggunaan platform yang terus-menerus untuk kegiatan yang bisa merusak keberadaan Nigeria".
"Pemerintah telah menangguhkan operasi microblogging dan layanan jejaring sosial, Twitter, tanpa batas waktu di Nigeria," cuit @FMICNigeria.
Seperti diberitakan Reuters, situs Twitter tidak dapat diakses di Nigeria pada Sabtu (5/6) dini hari di beberapa operator seluler. Sementara itu, aplikasi Twitter dan via web masih bisa diakses dengan operator seluler lainnya.
Airtel, salah satu operator seluler terbesar di Nigeria, menolak ungkapkan mereka telah menerima arahan pemerintah terkait penangguhan tersebut atau tidak.
Hal serupa juga dilakukan MTN yang termasuk operator seluler terbesar di sana.
Sementara itu, Twitter sedang menyelidiki penangguhan operasi oleh pemerintah Nigeria. "Kami akan memberi tahu kabar terbaru setelah mengetahui lebih lanjut," demikian pernyataan Twitter.
Sebelumnya, Twitter mengatakan unggahan Presiden Muhammadu Buhari tentang ancaman hukuman bagi kelompok tertentu telah melanggar kebijakan Twitter.
Tak hanya itu, Menteri Informasi Lai Mohammed juga sempat marah ketika Twitter memilih Ghana sebagai kantor pertamanya di Afrika pada April 2021. Menteri Lai Mohammed mengatakan Twitter telah dipengaruhi pemberitaan yang keliru tentang Nigeria, termasuk laporan tindakan keras di aksi protes pada pemerintah tahun lalu.
Kala itu, pedemo yang menyuarakan reformasi polisi menggunakan media sosial mereka untuk mengumpulkan dana bantuan sekaligus mengunggah bukti dugaan pelecehan. CEO TWitter Jack Dorsey juga ikut bersuara untuk mendorong para pengikutnya turut menyumbang.
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB