Kamis, 27 Oktober 2022 15:24:40 WIB

Wapres Senat Prancis Sebut Modernisasi Tiongkok Adalah Model yang Disesuaikan dengan Realitasnya
Tiongkok

Adelia Astari - Radio Bharata Online

banner

Modernisasi Tiongkok. (Xinhua)

Radio Bharata Online - Wakil Presiden (Wapres) Senat Prancis, Pierre Laurent mengungkapkan bahwa jalur yang dipilih Tiongkok menuju modernisasi, yang mencakup selalu menciptakan model yang disesuaikan dengan realitas Tiongkok, penting dan harus dihormati.

Kongres Nasional CPC ke-20 "sangat penting", tidak hanya bagi Tiongkok dan rakyat Tiongkok, tetapi juga bagi seluruh dunia karena Tiongkok memiliki peran utama dalam komunitas internasional setelah beberapa dekade pembangunan negara tersebut, tutur Laurent, yang juga menjabat sebagai presiden Dewan Nasional FCP Prancis, dalam wawancara baru-baru ini dengan Xinhua.

"Di antara upaya-upaya yang dilakukan komunitas manusia, Tiongkok telah berhasil menemukan jalur baru yang sesuai dengan situasinya sendiri," ujar Laurent.

Laurent menambahkan bahwa pilihan politik ini "membuahkan hasil" dengan kebijakan reformasi dan keterbukaan, kemudian percepatan fase pembangunan Tiongkok.

Selama menjalankan mandatnya sebagai sekretaris nasional FCP Prancis pada 2010 hingga 2018, Laurent melakukan dua kunjungan ke Tiongkok pada 2011 dan 2016. Dia sangat terkesan dengan kemajuan luar biasa yang diraih Tiongkok dalam lima tahun.

"Dalam satu dekade terakhir, yang jelas menonjol ketika Anda mengunjungi Tiongkok adalah jalur yang ditempuh Tiongkok untuk mengeluarkan negaranya dari kemiskinan dan menempatkan dirinya di jalur pembangunan dengan memenuhi tujuan-tujuan yang ditetapkan guna membangun masyarakat yang cukup makmur, seperti yang diproklamasikan oleh para pemimpin Tiongkok dan CPC," kata Laurent.

Berbicara tentang sejumlah inisiatif yang diusulkan oleh Sekretaris Jenderal Komite Sentral CPC Xi Jinping dalam mendorong perdamaian dan pembangunan dunia serta membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, Laurent mengatakan bahwa Prancis dan negara-negara lain di dunia juga dapat berpartisipasi dalam memajukan inisiatif-inisiatif tersebut.

Tantangan global utama, seperti ketahanan pangan dan energi serta pembangunan sosial, Laurent menegaskan harus diselesaikan melalui multilateralisme dan dengan menghormati semua negara.

Perkembangan kapitalisme selama satu setengah abad terakhir telah menyebabkan pencemaran serius di planet ini.

"Jadi, kita harus menemukan model ekonomi lainnya dan kita harus menciptakan tatanan dunia yang lebih adil, dengan lebih banyak berbagi, lebih menghormati semua benua," katanya.

Ia juga mengatakan, Tiongkok akan memainkan peran utama dalam pergerakan global yang memungkinkan pembangunan bagi semua negara.

Mengenai Inisiatif Pembangunan Global dan Inisiatif Keamanan Global yang diusulkan oleh Tiongkok, Laurent menuturkan bahwa Prancis dan Eropa harus mengamati kedua inisiatif tersebut guna membahas kondisi yang dibutuhkan dalam menciptakan tatanan dunia baru yang lebih adil, sehingga memungkinkan untuk memecahkan isu-isu utama umat manusia.

Laurent juga mengenang kenyataan bahwa Prancis merupakan salah satu negara Barat pertama yang menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Tiongkok.

"Eropa, Prancis, dan Tiongkok dapat bersama-sama membicarakan tentang pembangunan di Afrika, Asia, dan benua-benua lain di dunia, serta dapat berbicara tentang multilateralisme yang menghormati semua bangsa dan semua benua," pungkasnya.

Komentar

Berita Lainnya