Selasa, 23 Agustus 2022 1:52:24 WIB
Menperin Beberkan Rencana Kembangkan Sorgum
Kesehatan
Agsan
Foto: Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita/Dok Kemenperin
Pemerintah berencana untuk mengembangkan sorgum sebagai bahan substitusi gandum yang selama ini diimpor. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Dikatakannya, rencana ini juga sudah dibahas dalam rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Senin (22/8/2022), Agus mengatakan,
"Pemerintah mencoba mencari substitusi untuk menggunakan sorgum, kita sudah pelajari. Suplainya memang sangat terbatas, kami ketahui secara nasional tiga perusahaan, itu juga perusahaan kecil menengah sudah mengolah sorgum,"
hasil rapat terbatas dengan Jokowi, pemerintah berencana untuk mengembangkan sorgum untuk meningkatkan investasi baru khususnya membangun industri makanan dan minuman berbasis sorgum.
Seperti dikutip dari finance.detik.com, Agus memaparkan, ada sejumlah hal perbedaan antara sorgum dan gandum. Ia menjelaskan salah satu keunikan dari sorgum yang tidak dimiliki oleh gandum adalah sorgum dapat diratun atau kemampuan tanaman dalam menghasilkan anakan baru setelah tanaman pertama dipanen. Keunggulan ratun dapat memberikan tambahan produksi. Sementara gandum tidak dapat diratuni.
ditambahkannya keunggulan lainnya adalah, sorgum berpotensi untuk menjadi pesaing gandum karena memiliki umur panen yang lebih singkat dengan sistem ratun. Dengan begitu dapat meningkatkan efisiensi pada budi daya sorgum. Lebih lanjut, sorgum juga menjadi bahan baku yang berpotensi di Indonesia untuk dikembangkan untuk memproduksi berbagai olahan makanan dan minuman.
Namun, beberapa hal lainnya masih diungguli oleh gandum. Misalnya produktivitas gandum lebih besar yakni 6-9 ton per hektare (ha), sementara sorgum hanya 3,5-5 ton per ha. Selain sorgum, bahan baku yang berpotensi lainnya yakni, gayong, hotong, kentang, sagu, talas, porang, iles-iles, labu kuning, ubi jalar, hanjeli, jagung, pisang, sukun, dan ubi kayu.
Sementara ini, impor gandum memang sangat besar hingga 11 juta ton per tahun. Indonesia mendapatkan impor gandum dari Australia, Ukraina, Kanada, Argentina, Amerika, dan India. Oleh sebab itu, substitusi sorgum diharapkan memang mengurangi impor gandum yang selama ini digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari bahan baku terigu untuk industri, konsumsi masyarakat dan UMKM.
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB