Selasa, 18 April 2023 13:26:10 WIB

PBB: Sedikitnya 185 Tewas, Lebih dari 1.800 terluka dalam Bentrokan di Sudan
Indonesia

Eko Satrio Wibowo

banner

Sebuah mobil terbakar akibat dari bentrokan di Sudan (CMG)

Khartoum, Radio Bharata Online - Bentrokan antara tentara Sudan dan pasukan paramiliter RSF di Sudan telah menewaskan sedikitnya 185 orang dan melukai lebih dari 1.800 lainnya pada Senin (17/4), kata seorang utusan PBB di negara itu.

Volker Perthes, Kepala Misi Bantuan Transisi Terpadu PBB di Sudan, memberi pengarahan kepada Dewan Keamanan dalam sesi tertutup tentang situasi terbaru dalam konflik tersebut.

"Ini adalah situasi yang sangat cair, jadi sangat sulit untuk mengatakan ke mana keseimbangan bergeser," kata Perthes kepada wartawan setelah pertemuan tersebut.

Dia mengatakan kedua belah pihak tidak menunjukkan tanda-tanda bersedia untuk bernegosiasi. Pertempuran antara tentara Sudan dan RSF meletus pada 15 April pagi, dan telah berkecamuk di hari ketiga. Kedua belah pihak telah menggunakan tank, artileri, jet tempur, dan senjata berat lainnya dalam baku tembak mereka.

Komandan RSF, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, yang lebih dikenal sebagai Hemedti, mentwit pada hari Selasa (18/4) bahwa dia melakukan percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dan membahas situasi di Sudan.

Dia menegaskan kembali "komitmen yang tak tergoyahkan" untuk melindungi warga sipil tak berdosa di daerah-daerah di bawah kendali RSF. Ia juga menambahkan akan melakukan panggilan lagi dengan Blinken untuk melanjutkan dialog.

Kenya pada hari Senin (17/4) mengumumkan rencana untuk mengevakuasi 3.000 warga negaranya di Sudan di tengah bentrokan militer.

Roseline Njogu, Sekretaris Utama Departemen Luar Negeri untuk Urusan Diaspora, mengatakan kepada wartawan di Nairobi bahwa meskipun wilayah udara Sudan ditutup, negara tersebut telah membentuk tim teknis multi-lembaga yang memantau situasi yang berkembang secara real-time.

"Kami mengumpulkan semua logistik yang diperlukan untuk mengevakuasi warga kami setelah wilayah udara Sudan dibuka dan ada kemampuan untuk memindahkan orang dengan aman," kata Njogu.

Duta Besar Uni Eropa untuk Khartoum, Aidan O'Hara, diserang di rumahnya di ibu kota pada Senin (17/4), kata diplomat top blok tersebut, Josep Borrell, saat pertempuran antara para jenderal yang bersaing mencengkeram Sudan.

"Beberapa jam yang lalu, duta besar Uni Eropa untuk Sudan diserang di kediamannya sendiri," tulis Borrell di Twitter, tanpa merinci luka yang dialami utusan tersebut. "Keamanan tempat dan staf diplomatik adalah tanggung jawab utama otoritas Sudan dan kewajiban berdasarkan hukum internasional," tambahnya.

Konflik bersenjata antara kedua belah pihak telah mengadu Presiden Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, melawan wakil presidennya, Hemedti, dalam perebutan kendali atas negara terbesar ketiga di Afrika itu.

Keduanya muncul sebagai pemimpin pemerintahan transisi setelah kudeta 2019 yang menggulingkan Omar al-Bashir, yang berkuasa selama 30 tahun.

Sekarang, ketika perang terbuka berkecamuk, beberapa orang khawatir kekerasan itu bisa berubah menjadi perang saudara skala penuh. Kedua belah pihak telah bertukar tuduhan soal siapa yang lebih dulu memulai konflik.

Perbedaan mendalam telah muncul antara Angkatan Bersenjata Sudan dan RSF, khususnya mengenai integrasi RSF ke dalam angkatan bersenjata sebagaimana diatur dalam perjanjian kerangka kerja yang ditandatangani antara pemimpin militer dan sipil pada 5 Desember 2022.

Komentar

Berita Lainnya

Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

banner
Pertemuan P20 di Buka Indonesia

Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

banner