Selasa, 10 Januari 2023 18:29:38 WIB

Meski Sehat Tapi Minyak Jagung Bisa Picu Peradangan, Benarkah?
Kesehatan

Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online

banner

Ilustrasi. Meski dianggap lebih sehat, tapi minyak jagung disebut bisa menyebabkan peradangan. (iStockphoto/al62)

Radio Bharata Online - Minyak sayur dianggap lebih sehat karena menawarkan pilihan lemak tak jenuh. Tak sedikit orang yang beralih menggunakan minyak sayur dengan tujuan kesehatan.
Sayangnya, konsumsi minyak sayur juga disebut dapat meningkatkan risiko kesehatan. Salah satunya, minyak jagung yang bisa memicu peradangan. Benarkah demikian?

Dokter spesialis gizi klinis Inge Permadhi mengatakan bahwa pada dasarnya peradangan bisa dipicu oleh konsumsi minyak sayur jika digunakan dengan cara tertentu. Misalnya, minyak jagung yang digunakan untuk menggoreng.

"Di sini, kan, minyak nabati digunakan untuk menggoreng, ya. Jarang orang sini [Indonesia], kecuali yang udah mengerti kesehatan, yang menggunakan minyak nabati sebagai dressing," ucap Inge saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (9/1).

Namun, bukan berarti minyak-minyak yang dianggap sehat di atas mengandung kolesterol. Inge mengatakan, minyak ini akan berubah menjadi kolesterol jika digunakan untuk menggoreng hingga dapat menyebabkan peradangan.

Minyak jagung, canola, zaitun, dan bunga matahari dianggap sebagai minyak nabati yang sehat karena mengandung lemak tak jenuh. Sementara minyak kelapa dianggap sebagai minyak nabati yang mengandung lemak jenuh.

Mengutip Healthline, beberapa minyak nabati mengandung asam lemak omega-6 yang tinggi. Para ilmuwan berkesimpulan bahwa makan terlalu banyak omega-6 dapat meningkatkan potensi peradangan dalam tubuh dan menimbulkan penyakit.

Peradangan kronis merupakan faktor yang mendasari beberapa penyakit kronis yang paling umum seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan radang sendi.
"Tapi, kalau minyak nabati itu digunakan sebagai dressing, ya, aman. [Berbahaya] hanya yang digunakan untuk menggoreng," lanjutnya.

Minyak kacang, zaitun, bunga matahari, dan jagung menjadi pilihan minyak nabati yang dianggap lebih sehat. Inge mengatakan kesemuanya merupakan minyak dengan kandungan lemak tak jenuh.

Namun, lanjut Inget, lemak pada minyak-minyak yang dianggap sehat tersebut akan diubah menjadi tak jenuh jika dipanaskan.
"Inilah yang di dalam tubuh berpotensi untuk menyebabkan pembentukan dari kolesterol ini," tutur Inge, dikutip dari CNN Indonesia.com.

 

Komentar

Berita Lainnya

Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan

Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB

banner
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan

Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

banner