Minggu, 4 April 2021 3:27:25 WIB
Di dalam kebudayaan etnis Tionghoa
Teknologi
Adelia Astari
Qing Ming - Image from pinimg.com
Jakarta, Bolong.id - Di dalam kebudayaan etnis Tionghoa, terdapat tradisi penghormatan terhadap leluhur atau nenek moyang yang telah meninggal. Salah satu yang cukup terkenal adalah Cheng Beng, atau tradisi membersihkan makam serta berdoa akan keselamatan leluhur.
Dilansir dari qq.com, sejarah Cheng Beng berasal dari dalam bahasa Mandarin, yaitu Cheng yang berarti cerah dan Beng yang berarti terang. Hal ini dikarenakan sinar matahari yang terang benderang menjadi pertanda akan datangnya musim panas, waktu terlaksananya Cheng Beng. Di negara asalnya sendiri, Cheng Beng biasa disebut dengan “Qing Ming”.
Puncak Cheng Beng digelar setiap tanggal 5 April. Biasanya dua minggu sebelumnya, etnis Tionghoa telah memberikan penghormatan kepada leluhur dengan cara membersihkan dan menghias makam, serta membakar kertas (cua) untuk ditaruh di atas makam. Baru pada puncak acara, mereka berdoa beramai-ramai di depan kuburan untuk mengharap keselamatan.
Etnis Tionghoa percaya, apabila mereka pergi bersama sanak saudara menziarahi makam leluhur, maka keberuntungan senantiasa mudah untuk didapatkan. Tidak hanya leluhur, kuburan keluarga dekat juga ikut diziarahi, seperti ayah, ibu, adik, kakak, maupun nenek atau kakek yang telah meninggal.
Sejarah Tradisi Cheng Beng
Setiap makam yang didatangi akan dibersihkan agar tampak elok. Mereka percaya jika makam di bumi mencerminkan tempat tinggal leluhur di langit.
Diceritakan bahwa dulu ada seorang anak bernama Cu Guan Ciong (Zhu Yuan Zhang, pendiri Dinasti Ming) yang berasal dari sebuah keluarga yang amat miskin. Orang tua Cu Guan Ciong kerap meminta bantuan materi kepada sebuah kuil di desa untuk membesarkan anaknya. Makin dewasa, Cu Guan Ciong memiliki sikap dan akhlak yang baik, sehingga ia akhirnya diangkat menjadi seorang seorang Kaisar.
Setelah menjadi Kaisar, Cu Guan Ciong kerap memimpin pasukan untuk pergi berperang melawan musuh dalam jangka waktu yang lama. Ketika perang usai, ia kembali ke desa untuk menjumpai orang tuanya. Setelah sampai, ia mendapat kabar bahwa orang tuanya telah tiada. Sayangnya masyarakat di desa tidak ada yang mengetahui keberadaan makam orang tua Cu Guan Ciong.
Cu Guan Ciong kemudian berpikir bagaimana caranya untuk menemukan makam orang tuanya. Ia akhirnya memerintahkan seluruh rakyatnya untuk berziarah, membersihkan makam leluhur masing-masing, dan meletakkan Kertas Lima Warna (go sek cua) di atas makam leluhur mereka.
Setelah seluruh rakyat selesai berziarah, Cu Guan Ciong pergi ke pemakaman. Ia mencari kuburan mana yang belum dibersihkan. Cu Guan Ciong menemukan dua buah makam yang belum memiliki kertas warna. Ia pun berasumsi bahwa itu adalah makam orang tuanya. Ia kemudian membersihkan dan memberi penghormatan di makam tersebut. Sejak saat itu, tradisi Cheng Beng ini berlangsung hingga sekarang.
Sumber: https://bolong.id/lp/0421/sejarah-festival-cheng-beng-membersihkan-makam-leluhur
Komentar
Berita Lainnya
Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN Deng Xijun: “Ekonomi Tiongkok kembali tumbuh 3 Teknologi
Selasa, 3 November 2020 9:37:56 WIB
“Memperkuat Pemulihan Ekonomi Regional di Tengah COVID-19†Teknologi
Selasa, 3 November 2020 9:42:13 WIB
Seperti kita ketahui bahwa semua Negara saat ini tengah dihadapkan dampak pandemi dan problem lainnya Teknologi
Selasa, 3 November 2020 9:58:24 WIB
CMG Siap Beritakan CIIE ke-3 Ekspo Impor Internasional Tiongkok (CIIE) ke-3 dibuka 4 November hari ini Teknologi
Rabu, 4 November 2020 1:22:22 WIB
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin kemarin (4/11) di depan jumpa pers menyatakan Teknologi
Kamis, 5 November 2020 0:59:28 WIB
Shanghai yang berkapasitas menjadi tuan rumah CIIE ke-3 kian menjadi sorotan dunia Teknologi
Sabtu, 7 November 2020 0:45:28 WIB
Metamorfosis Wuhan dari Pusat Corona menjadi Primadona Wisata Teknologi
Sabtu, 7 November 2020 0:51:48 WIB
BEIJING - Laju cepat terus ditunjukkan oleh teknologi komputasi awan atau cloud hampir di seluruh dunia Teknologi
Minggu, 8 November 2020 20:0:28 WIB
Jakarta - Festival belanja terbesar di dunia yang diselenggarakan setiap 11 November yang merupakan hari raya\ bagi warga lajang Teknologi
Selasa, 10 November 2020 19:55:39 WIB
Menurut informasi dari Biro Pos Nasional Tiongkok Teknologi
Rabu, 11 November 2020 22:3:29 WIB