Selasa, 18 Mei 2021 4:52:53 WIB
Warga India Percaya Kotoran Sapi Tak Hanya Cegah Corona, Tapi Juga Bikin Adem Mobil
Sosial Budaya
Agsan prawira
Mobil dilumuri kotoran sapi Foto: Istimewa
India -
Di tengah merebaknya COVID-19, sebagian warga India masih mempercayai kotoran sapi bisa penangkap virus Corona. Tapi manfaat lain yang dipercaya yakni bisa bikin kabin mobil lebih sejuk. Biasanya ntuk mengurangi suhu panas dalam kabin bisa dilakukan dengan banyak cara. Misalnya dengan menggelapkan kaca film. Tapi tidak wanita asal India satu ini, Sejal Shah menempeli kotoran sapi pada Toyota Altis miliknya sejak 2019 lalu.
Kotoran sapi memang umum digunakan di India untuk membuat rumah menjadi sejuk. Seperti cat, kotoran sapi diratakan ke tembok dan juga lantai.
Itulah yang membuat Sejal Shah terinspirasi untuk melakukan hal serupa pada mobilnya.
Toyota Corolla Altis dilumuri kotoran sapi Foto: Twitter Asian News International |
"Dengan begitu saya bisa mengendarai mobil tanpa menyalakan AC karena kotoran sapi membuatnya tetap dingin," jelas Sejal."Ini tak hanya membuat mobil saya menjadi sejuk tapi juga membantu mengurangi posisi. Gas yang keluar ketika kita menyalakan AC mobil dapat meningkatkan suhu dan berkontribusi terhadap pemanasan global," ujar Sejal seperti dicuplik Hindustan Times.
Tidak hanya Sejal, pria asal Raipur, memodifikasi Suzuki Ignis miliknya dengan kotoran sapi bahkan jadi juara dalam kontes.
Mobil Berlumur Kotoran Sapi Jadi Juara Modifikasi Foto: Istimewa |
Dicuplik Cartoq, seorang pria bernama Rajesh menjadi jawara modifikasi dengan tema daur ulang. Saat itu kesepakatannya mobil yang jadi jawara harus tampil beda.
Terbaru, Hyundai Elite i20, terlihat dilapisi kotoran sapi. Belum diketahui siapa pemilik mobil tersebut.Mobil Suzuki Ignis berkelir putih miliknya ditempeli kotoran sapi yang totalnya mencapai 21 kilogram. Ide menggunakan kotoran sapi di mobil city car-nya tersebut berhasil menggeser 30 kontestan lainnya.
Sebelum Hyundai Elite i20 ini sudah ada beberapa mobil di India yang dilapisi kotoran sapi. Sebelumnya ada Mahindra XUV 500 yang dilakukan Dr Navnath Dudhal. Dia mengklaim kotoran sapi bisa membantu menjaga mobil tetap dingin dan menggunakan AC lebih sedikit. Dia mengklaim bahwa kotoran sapi mengurangi suhu kabin 5 hingga 7 derajat jika dibandingkan dengan suhu luar.
Mobil Dilumuri Kotoran Sapi Foto: Istimewa |
Tak ada penjelasan ilmiah dari pelapisan kotoran sapi pada mobil tersebut. Masyarakat di India memang menggunakan kotoran sapi di rumahnya agar tetap sejuk. Tapi, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan kotoran sapi juga berfungsi pada mobil.
"Belum ada penelitian apakah mobil yang dilapisi kotoran sapi dapat mengusir panas. Seseorang perlu menilai dengan benar dan kemudian melangkah lebih jauh dengan metode tersebut. Saya kurang paham dengan ide melapisi mobil dengan kotoran sapi, karena begitu logamnya terkena sinar matahari akan memanas. Tetapi jika metode ini benar-benar berhasil, maka ilmuwan dan peneliti harus mengerjakannya. Kita bisa mengadopsi teknologi baru dengan melakukan itu," kata Sachin Punekar, Founder President of Biospheres, sebuah organisasi yang bekerja dengan misi melestarikan keanekaragaman hayati.
Pun demikian Berkaitan dengan kotoran sapi dengan penangkal corona. Para dokter dan ilmuwan dari India dan berbagai negara pun telah memperingatkan tentang risikonya. Namun, tetap saja mereka masih melakukan hal ini.
"Tidak ada bukti ilmiah yang konkret bahwa kotoran sapi atau urine dapat meningkatkan kekebalan terhadap COVID-19, itu sepenuhnya hanya didasarkan pada keyakinan," kata Dr JA Jayalal, national president di Indian Medical Association, dikutip dari Reuters.
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB