Minggu, 18 Oktober 2020 6:19:12 WIB
Oksida Nitrat Disebut-sebut Bisa Mengobati Pasien Covid-19, Apa Itu?
Indonesia
Angga Mardiansyah - Radio Bharata
Ilustrasi Covid-19. (ANTARA/Shutterstock/am.)
Meski, perang melawan virus corona yang mematikan terus berkecamuk, belum ada keberhasilan besar dalam mengembangkan vaksin untuk hal yang sama.
Namun, dalam laporan baru-baru ini, para peneliti telah menemukan bahwa oksida nitrat, senyawa yang diproduksi secara alami di dalam tubuh, dapat menjadi obat yang mungkin untuk menyembuhkan pasien Covid-19.
Dilansir dari Times of India, penelitian lebih lanjut menyatakan bahwa menghirup gas oksida nitrat tidak hanya dapat memperbaiki kondisi medis pasien, tetapi juga menahan penyebaran virus.
Meski langkah-langkah positif untuk mengembangkan vaksin masih berlangsung dan para ilmuwan serta peneliti tanpa lelah mencari terapi untuk memperlambat penyebaran virus corona, setiap terobosan baru dalam hal penelitian membuka jalan bagi pengobatan yang lebih efektif.
Ilustrasi Covid-19. (Pixabay/geralt)
Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan oksida nitrat? Dilansir dari Times of India, Nitric Oxide (NO) adalah molekul yang diproduksi secara alami oleh tubuh.
Ini memiliki efek anti-inflamasi dan merupakan vasodilator yang menyebabkan pembuluh darah melebar dan merangsang pelepasan hormon tertentu, seperti insulin dan hormon pertumbuhan manusia.
Selain itu, oksida nitrat memiliki sifat antivirus dan antibakteri yang mengatur infeksi dan peradangan di paru-paru pasien - temuan utama selama epidemi SARS tahun 2003.
Setelah itu, para peneliti dari Universitas Uppsala dan Karolinska Institute kini telah menyelidiki bagaimana virus corona baru yang terlibat dalam pandemi saat ini, SARS CoV-2, bereaksi terhadap senyawa tersebut.
Saat ini, oksida nitrat telah digunakan pada orang-orang yang menderita kadar oksigen darah rendah, seringkali sebagai akibat dari sindrom gangguan pernapasan akut.
Meskipun, tidak ada indikasi bahwa oksida nitrat meningkatkan kemungkinan bertahan hidup pada orang yang menderita penyakit pernapasan akut, para ilmuwan yang meneliti hal yang sama menemukan bahwa oksida nitrat menghambat replikasi SARS-CoV pada tahun 2003.
Komentar
Berita Lainnya
Inflasi September 2022 1,17 Persen, Tertinggi Sejak Desember 2014 Indonesia
Selasa, 4 Oktober 2022 14:34:54 WIB
HUT ke-77 TNI, Jokowi Beri Tanda Kehormatan Bagi Tiga Prajurit TNI Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:4:36 WIB
Naik-Turun Bus TransJakarta Wajib Tempel Kartu, Saldo Minimum Rp5.000 Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:12:43 WIB
BMKG Minta Warga Waspada Gelombang 2,5 Meter di Empat Wilayah Laut NTT Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:33:18 WIB
Presiden Ingatkan TNI untuk Selalu Siap Hadapi Tantangan Geopolitik Global Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 14:31:19 WIB
Mesir Gelar Kegiatan Interaktif Belajar Bahasa Mandarin Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB
Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB
Pertemuan P20 di Buka Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB
Seluruh Biaya Perawatan Korban Kanjuruhan DItanggung Pemkab Malang Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:48:18 WIB
Direktur PT Liga Indonesia Baru Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB
Kronologi Tragedi Kanjuruhan, 11 Tembakan Gas Air Mata Dilepaskan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 11:9:42 WIB
Jokowi Minta Dewan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Kelola Dana dengan Hati-Hati Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 14:43:21 WIB
Sekjen PBB Prihatin Atas Insiden Penembakan di Thailand Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 15:55:21 WIB
Kirab Kebangsaan Merah Putih di Kota Pekalongan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 16:3:8 WIB
Mahfud Md Tidak Mempermasalahkan Media Asing Investigasi Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Sabtu, 8 Oktober 2022 8:53:51 WIB