Jumat, 31 Maret 2023 13:51:26 WIB
IMF: Tiongkok Tetap Jadi Mesin Pertumbuhan Meski Ekonomi Global Diprediksi Melambat
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Ketua Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Ketua Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva, telah menyatakan keyakinannya bahwa Tiongkok diantisipasi untuk tetap menjadi mesin pertumbuhan yang kuat bagi dunia sambil memperingatkan perlambatan laju pemulihan ekonomi global tahun ini dan tahun depan, di tengah inflasi tinggi dan ketidakpastian yang meningkat.
IMF telah menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 menjadi 2,9 persen pada akhir Januari, 0,2 poin lebih tinggi dari perkiraan Oktober lalu. Sementara itu, mereka juga telah merevisi prospek pertumbuhan Tiongkok naik tajam menjadi 5,2 persen dari 4,4 persen pada perkiraan Oktober 2022.
Di sela-sela acara China Development Forum 2023 selama tiga hari yang berakhir pada Senin (27/3) di Beijing, Georgieva mengatakan kepada China Central Television (CCTV) bahwa dia yakin Tiongkok akan memenuhi target pertumbuhan ekonominya sekitar 5 persen untuk tahun 2023.
"Fundamental ekonomi Tiongkok kuat. Kami mengalami pemulihan yang sangat cepat dari pandemi sejak ekonomi dibuka kembali. Kami memiliki kebijakan moneter yang sangat bertanggung jawab. Inflasi di Tiongkok tetap sangat rendah," kata Georgieva.
Georgieva pun mengatakan Tiongkok akan berkontribusi, atau bahkan melebihi, sepertiga pertumbuhan ekonomi global pada 2023, dan mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat serta lebih tinggi dari rata-rata global.
"Kami telah menghitung bahwa 1 persen pertumbuhan di Tiongkok menghasilkan pertumbuhan 0,3 persen untuk seluruh Asia. Dan itu berarti lebih banyak pekerjaan, belanja konsumen yang lebih tinggi, dan dalam pengertian itu, (ini) mendorong ekonomi dunia untuk memberikan peluang yang lebih baik bagi semuanya," jelasnya.
Menurut Georgieva, dengan banyaknya ketidakpastian yang terbentang di depan dan perlambatan pertumbuhan hingga 3 persen, IMF akan merilis pembaruan Outlook Ekonomi Dunia setelah penilaian, dengan pertumbuhan diperkirakan lebih rendah, dan pertumbuhan global akan tetap jauh di bawah rata-rata historisnya sebesar 3,8 persen pada tahun 2024.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB