Kamis, 9 Januari 2025 13:40:53 WIB

Tiongkok Alami Peningkatan Infeksi HMPV, Namun ini Bukan 'virus baru'
Kesehatan

AP Wira

banner

Para ahli Tiongkok mengatakan HMPV bukanlah ancaman baru.

BEIJING, Radio Bharata Online - Tiongkok telah mengalami peningkatan kasus human metapneumovirus (HMPV) sejak pertengahan Desember 2024, yang memicu kekhawatiran tentang virus baru. Namun, pejabat kesehatan dan dokter telah meyakinkan masyarakat bahwa HMPV adalah penyakit pernapasan yang terkenal, meskipun sering kali kurang dikenal.

Media dalam negeri telah melaporkan peningkatan infeksi HMPV, dengan beberapa individu menggambarkan gejala "seperti flu", termasuk pusing, yang mengarah pada spekulasi tentang patogen baru.

Hal ini terjadi setelah AS juga mengalami lonjakan kasus HMPV sekitar bulan April 2024, yang saat itu oleh sejumlah media disebut sebagai "sedikit diketahui".

HMPV: bukan ancaman baru

Para ahli Tiongkok mengatakan HMPV bukanlah ancaman baru. Zheng Lishu, seorang peneliti di Institut Virologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC), menjelaskan bahwa HMPV adalah virus umum yang telah beredar di seluruh dunia selama lebih dari 60 tahun, tetapi baru diidentifikasi oleh para ilmuwan pada awal tahun 2000-an karena laju pertumbuhannya yang lambat dan gejalanya yang tidak spesifik.

"Bagi kebanyakan orang, gejalanya akan berangsur-angsur mereda dalam waktu sekitar seminggu," kata Zheng.

Ruan Zhengshang, wakil kepala departemen penyakit menular di Rumah Sakit Xinhua di Shanghai, memperingatkan agar tidak mendiagnosis sendiri HMPV berdasarkan gejala seperti demam atau pusing. Ia mencatat bahwa HMPV memiliki gejala yang mirip dengan penyakit pernapasan lainnya, termasuk batuk, hidung tersumbat, kelelahan, ketidaknyamanan gastrointestinal, dan bahkan demam tinggi.

"Tidaklah tepat untuk menilai influenza, HMPV, dan infeksi pernapasan lainnya berdasarkan tingkat demam atau pusing," kata Ruan, seraya menyarankan orang untuk mencari perhatian medis untuk diagnosis dan perawatan akurat jika gejalanya memburuk.

Pengobatan dan pencegahan

Meskipun sebagian besar kasusnya ringan, sejumlah kecil anak-anak dapat mengalami pneumonia setelah terinfeksi, menurut Tang Lanfang, kepala departemen penyakit pernapasan di Rumah Sakit Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Zhejiang. Ia menekankan pentingnya pemantauan ketat terhadap anak-anak, orang tua, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, serta menyarankan untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala seperti demam tinggi terus-menerus, lesu, batuk yang semakin parah, dan sesak napas.

Seperti panduan yang dikeluarkan oleh CDC AS selama lonjakan kasus, para ahli Tiongkok menekankan perawatan suportif karena tidak ada pengobatan antivirus atau vaksin khusus untuk HMPV. Rekomendasi yang diberikan meliputi istirahat, diet ringan, dan pakaian yang sesuai. Tindakan pencegahan seperti mengenakan masker, sering mencuci tangan, ventilasi yang baik, dan menghindari tempat ramai juga disarankan.

[CGTN]

Komentar

Berita Lainnya

Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan

Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB

banner
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan

Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

banner