Kamis, 1 Desember 2022 10:1:52 WIB
Hari AIDS Sedunia: Ketidaksetaraan Gender Hambat Pengobatan AIDS
Kesehatan
Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online
Hari AIDS Sedunia (World AIDS Day) jatuh tiap 1 Desember. Perayaan tahun ini mengambil tema 'Equalize' atau menyetarakan( iStockphoto/MicroStockHub)
Radio Bharata Online - Hari AIDS Sedunia (World AIDS Day) jatuh tiap 1 Desember. Perayaan tahun ini mengambil tema 'Equalize' atau menyetarakan. Ada desakan untuk mengatasi ketidaksetaraan yang menghambat penanganan HIV/AIDS.
Sebuah laporan baru dari UNAIDS, badan PBB yang fokus pada HIV/AIDS, baru-baru ini merilis laporan yang menunjukkan hambatan penanggulangan HIV/AIDS di dunia. Rupanya ketidaksetaraan adalah penyebab yang mendasari.
"Dunia tidak akan mampu mengalahkan AIDS sambil memperkuat patriarki," kata Direktur Eksekutif UNAIDS Winnie Byanyima, seperti dikutip dari laman resmi UNAIDS.
Pada 2015-2021, hanya 41 persen perempuan menikah (15-24 tahun) di 33 negara yang dapat membuat keputusan sendiri tentang kesehatan seksualnya. UNAIDS menemukan dampak ketidaksetaraan gender pada risiko HIV/AIDS sangat terlihat di sub-Sahara Afrika. Di sana, perempuan menyumbang 63 persen infeksi baru HIV pada 2021.
Remaja perempuan dan perempuan muda (15-24 tahun) tiga kali lebih berisiko tertular HIV dibanding laki-laki dan laki-laki muda dari kelompok usia yang sama.
Ketidaksetaraan tak hanya merugikan perempuan tetapi juga laki-laki. Maskulinitas, terutama anggapan laki-laki harus kuat, membuat laki-laki enggan mencari perawatan. Berdasar laporan, 'hanya' 70 persen laki-laki menggunakan pengobatan, sedangkan perempuan sebanyak 80 persen.
Sementara itu, pada 2021 sebanyak 650 ribu orang meninggal akibat AIDS dan ada sebanyak 1,5 juta orang baru tertular HIV.
"Apa yang perlu dilakukan para pemimpin dunia sangat jelas. Dalam satu kata: Equalize. Penyetaraan akses hak, pemerataan akses pelayanan, pemerataan akses ilmu pengetahuan dan kedokteran terbaik. Menyetarakan tidak hanya akan membantu mereka yang terpinggirkan. Itu akan membantu semua orang," ujar Byanyima, dikutip dari CNN Indonesia.com.
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB