Kamis, 13 April 2023 17:15:40 WIB

Nilai Penjualan Ritel Tiongkok 44 Triliun Yuan di 2022
Ekonomi

AP Wira

banner

Orang-orang membeli stroberi di pasar di Jinan, Provinsi Shandong, Tiongkok timur, pada 2 Januari 2023.Foto: Xinhua

BEIJING, Radio Bharata Online - Seorang pejabat dari Kementerian Perdagangan Tiongkok pada Selasa (11/4) mengungkapkan, pasar konsumen Tiongkok mengalami kemajuan signifikan dalam hal skala dan kualitas dalam satu dekade terakhir.

Tiongkok belakangan ini menjadi pasar konsumen terbesar kedua di dunia. Nilai penjualan retail barang-barang konsumsi di negara tersebut melampaui 40 triliun yuan (sekitar Rp.86 Kuadriliun) pada 2019 dan mencapai 44 triliun yuan (sekitar Rp.95 Kuadriliun) pada 2022, lebih dari dua kali lipat dari jumlah yang tercatat pada 2012. hal tersebut dipaparkan oleh direktur departemen promosi konsumsi di kementerian tersebut, Xu Xingfeng, dalam konferensi tentang inovasi konsumsi global, bebas bea dan retail perjalanan yang diselenggarakan sebagai bagian dari Pameran Produk Konsumen Internasional Tiongkok (Tiongkok International Consumer Products Expo/CICPE) ketiga yang sedang berlangsung.

Struktur pasar itu juga telah diperbarui selama periode itu, dengan warga lebih berfokus pada kualitas konsumsi mereka.  Pada 2022, pengeluaran per kapita negara itu untuk bidang jasa menyumbangkan 43,2 persen terhadap total konsumsi masyarakat, imbuh Xu.

Menyoroti inovasi berkelanjutan dalam pola konsumsi, Xu menuturkan bahwa berbagai bentuk bisnis baru, seperti siaran langsung daring (livestreaming), pembayaran seluler, dan retail instan, bermunculan di pasar tersebut dalam satu dekade terakhir.

Pada 2022, total penjualan retail daring Tiongkok mencapai 13,8 triliun yuan, menduduki posisi pertama secara global. Angka itu melonjak 9,5 kali lipat dari 2012, kata Xu.

Xu juga menekankan pentingnya konsumsi dalam mendorong pengembangan ekonomi, sembari mengatakan bahwa kontribusi tahunan dari pengeluaran konsumsi akhir terhadap pertumbuhan ekonomi Tiongkok mencapai 50,4 persen dalam satu dekade terakhir, 7,5 poin persentase lebih tinggi dibandingkan kontribusi tahunan yang disumbangkan oleh bidang investasi. 

sumber: Global Times

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner