Sabtu, 20 Februari 2021 10:14:12 WIB
Batik Lasem : Akulturasi Budaya Tiongkok dan Jawa
Sosial Budaya
Agsan Prawira
Batik Lasem - (bolong.id)
Rembang, Bolong.id - Batik merupakan kain tradisional khas Indonesia yang memiliki beragam jenis dari berbagai penjuru daerah nusantara. Batik ini juga sudah diakui dunia lewat UNESCO sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non-benda.
Dikutip dari Good News From Indonesia.id., secara etimologi, kata batik berasal dari bahasa Jawa, ambhatik, yang terdiri dari kata amba yang berarti lebas, luas, kain, dan titik yang berarti titik atau matik. Dari padanan kata tersebut, kemudian berkembanglah kata batik yang kini dikenal luas oleh masyarakat.
Banyaknya jenis batik dari berbagai daerah di Indonesia membuat batik memiliki motif yang unik dan berbeda-beda tergantung asalnya. Bahkan, ada pula batik yang merupakan hasil perpaduan dua budaya, yakni Jawa dan Tionghoa.
Hasil perpaduan budaya Jawa-Tionghoa tersebut dapat dilihat salah satunya di Batik Lasem asal Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Meski motif yang tertuang di lembar kain menggambarkan corak akulturasi budaya Tionghoa-Jawa, tak begitu berbeda dengan batik lainnya, Batik Lasem pun dikerjakan dengan cara membatik tradisional.
Lahirnya Batik Lasem bermula dari pengusaha batik di Lasem yang merupakan keturunan Tionghoa. Ia membuat batik untuk permintaan komunitas Tionghoa sehingga mengembangkan corak batik yang memadukan budaya setempat, Jawa, dan latar belakang budaya Tionghoa. Batik ini pun kemudian terus berkembang dan berinovasi sampai sekarang. Akibatnya, muncul berbagai macam motif seperti Latohan, Sekar Jagad Tiga Negeri, dan Gunung Ringgit.
Batik Lasem sendiri memiliki gaya dan corak yang unik dan berbeda jauh baik dari motif dan warna batik khas Solo atau Yogyakarta. Dilansir dari inibaru.id, batik lasem memiliki empat jenis motif, yaitu motif burung hong, motif liong atau naga, motif gunung ringgit, dan motif kricak atau watu pecah. Adapun secara garis besar, motif burung hong, naga, ayam hutan, dan sebagainya adalah pengaruh budaya Tionghoa dan sekar jagad, kendoro kendiri, kricak, grinsing, dan lainnya berasal dari corak budaya non-Tionghoa. Adaptasi ini kemudian muncul dalam rupa kombinasi motif hewan seperti naga dan ikan bersama motif tumbuh-tumbuhan khas Jawa.
Nur Rohman, pemilik butik Najma yang menjual Batik Lasem menerangkan, harga batik tulis Lasem mulai dapat mulai dari 100 ribu rupiah hingga 25 juta rupiah. Ia menjelaskan, " [harga batik] itu tergantung motifnya, semakin sulit motifnya, maka pewarnaan yang digunakan semakin banyak. Otomatis biaya produksinya juga semakin besar". (*)
https://bolong.id/eg/0221/batik-lasem-akulturasi-budaya-tiongkok-dan-jawa
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB