BEIJING, Radio Bharata online - Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang menghadiri jumpa pers setelah penutupan Sidang Pertama Kongres Rakyat Nasional (KRN) ke-14 di Beijing Senin hari i(13/03) yang lalu. Menanggapi isu tentang hubungan Tiongkok-AS, Li Qiang menekankan, kerja sama Tiongkok-AS mempunyai potensi yang sangat luar biasa. Dan jika hal ini dihalangi dan melakukan tekanan kepada Tiongkok, maka hal ini tidak akan bermanfaat bagi siapa pun.
Li Qiang mengatakan, beberapa tahun ini, segelintir politikus AS sering menggembar-gemborkan teori ‘pemutusan’ hubungan antar kedua negara. Dia mengatakan, sebenarnya ekonomi Tiongkok dan AS berhubungan erat dan saling menguntungkan.
Li Qiang juga menekankan, dewasa ini, yang paling penting ialah mengubah serangkaian kesepahaman penting yang dicapai oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Joe Biden pada bulan November tahun lalu menjadi aksi nyata.
Berkaitan dengan pertanyaan tentang kebijakan keterbukaan Tiongkok, Li Qiang menuturkan, tahun ini bertepatan dengan genap 45 tahun pelaksanaan reformasi dan keterbukaan Tiongkok, reformasi dan keterbukaan telah mengembangkan Tiongkok, juga telah membawa pengaruh bagi seluruh dunia. Reformasi dan keterbukaan merupakan kebijakan dasar negara, tak peduli bagaimana situasi internasional berubah, Tiongkok akan terus mendorong keterbukaan dengan sekuat tenaga.
Pewarta: CRI