Senin, 14 Juli 2025 15:10:44 WIB
Perdagangan Tiongkok dengan Negara-negara BRICS Naik 3,9 Persen di Paruh Pertama 2025
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Lyu Daliang, Kepala Departemen Statistik dan Analisis GAC (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Perdagangan luar negeri Tiongkok dengan negara-negara BRICS mempertahankan pertumbuhan yang stabil pada paruh pertama tahun ini, tumbuh 3,9 persen secara tahunan (year-on-year), ungkap Administrasi Umum Kepabeanan atau General Administration of Customs (GAC) Tiongkok, Senin (14/7).
Lyu Daliang, Kepala Departemen Statistik dan Analisis GAC, mengatakan dalam konferensi pers di Beijing bahwa sejak awal tahun ini, mekanisme kerja sama BRICS telah diperluas kembali dan menjadi yang terdepan di kawasan Selatan.
"Pada paruh pertama tahun ini, impor dan ekspor Tiongkok dengan negara-negara anggota dan mitra BRICS lainnya mencapai 6,11 triliun yuan (sekitar 13.861 triliun rupiah), naik 3,9 persen secara tahunan, menyumbang 28,1 persen dari total impor dan ekspor Tiongkok. Kami mengintegrasikan perdagangan dan investasi dengan penelitian dan pengembangan, mendukung negara-negara terkait dalam meningkatkan infrastruktur dan mendorong transformasi serta peningkatan industri, yang pada gilirannya akan semakin mendorong pertumbuhan perdagangan," ujar Lyu.
Ia mencatat bahwa di sektor industri, negara-negara BRICS dan negara-negara mitra masing-masing memiliki keunggulan komparatif, dan kerja sama dalam rantai produksi dan pasokan, seperti di bidang kimia, logam, dan elektronik, semakin erat.
"Dalam enam bulan pertama, impor sirkuit cetak dan suku cadang serta aksesori peralatan pemrosesan data otomatis Tiongkok dari negara-negara BRICS lainnya meningkat secara signifikan, sementara impor karet dan plastik dari negara-negara tersebut mempertahankan pertumbuhan yang stabil. Ekspor Tiongkok untuk mesin petrokimia, peralatan mesin pengolah logam, dan peralatan lainnya juga meningkat relatif pesat," jelas Lyu.
Ia menunjukkan bahwa di sektor pertanian, negara-negara BRICS kini mencakup Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika Latin, dan masing-masing produk pertanian mereka memiliki karakteristik yang berbeda, yang memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain yang beragam.
"Dari Januari hingga Juni, impor minyak nabati nabati Tiongkok, seperti minyak sawit dan minyak rapeseed, dari negara-negara BRICS lainnya meningkat sebesar 13,7 persen secara tahunan (year-on-year), sementara impor produk perairan nabati seperti udang dan kepiting meningkat sebesar 10,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ekspor buah jeruk dan anggur Tiongkok ke negara-negara BRICS lainnya juga tumbuh relatif pesat pada saat yang sama. Selain itu, Tiongkok juga mengekspor mesin pertanian, termasuk mesin pemanen gabungan dan mesin pemetik kapas, ke negara-negara BRICS lainnya, dengan ekspor mesin tersebut melonjak sebesar 34,7 persen secara tahunan (year-on-year), yang berkontribusi pada modernisasi pertanian di negara-negara tersebut," papar Lyu.
"Di bidang konstruksi infrastruktur, pada paruh pertama tahun ini, ekspor mesin penggiling jalan dan alat pengaduk beton Tiongkok ke negara-negara BRICS lainnya masing-masing meningkat sebesar 42,7 persen dan 37,9 persen secara tahunan," lanjutnya.
Pada bulan Oktober tahun lalu, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengumumkan pembentukan Pusat Keunggulan Bea Cukai BRICS. Pada 30 Juni 2025, Pusat Keunggulan "Kepabeanan Cerdas" BRICS resmi meluncurkan situs webnya. Inisiatif ini memiliki dua tujuan, yaitu berbagi praktik "Kepabeanan Cerdas" Tiongkok dengan sesama anggota BRICS sekaligus membantu bisnis lebih memahami kebijakan perdagangan di seluruh negara BRICS.
Lyu menambahkan bahwa pada tahap selanjutnya, GAC akan berupaya mempercepat pembangunan kapasitas kepabeanan dan meningkatkan pertukaran serta kerja sama antarnegara BRICS. Upaya ini akan difokuskan pada pembentukan platform model untuk kolaborasi "Kepabeanan Cerdas", implementasi hasil KTT BRICS ke-17 yang diselenggarakan pada 6 dan 7 Juli 2025 di Rio de Janeiro di bawah kepemimpinan Brasil, dan memberikan dukungan yang kuat untuk integrasi ekonomi dan perdagangan yang lebih mendalam di dalam blok tersebut.
Komentar
Berita Lainnya
Banyaknya investasi yang masuk ke Jateng saat ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih menjadi negara yang dipercaya para investor Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Seperempat abad yang lalu Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Selama liburan Hari Nasional tahun ini permintaan untuk perjalanan singkat dan penjualan peralatan luar ruangan terus meningkat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Shanghai mengharapkan mobil listrik penuh untuk membuat lebih dari setengah penjualan mobil pada tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Para petani cabai dan beras mengaku risau akan lonjakan harga akibat curah hujan yang tinggi sejak pekan lalu Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

Huawei mengumumkan Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 negara teken kesepakatan dagang dengan pengusaha Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 5 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
