Senin, 17 April 2023 16:30:15 WIB

Presiden Jokowi bertemu Kanselir Olaf Scholz, hasilkan Kerjasama G to G dan B to B
International

Endro

banner

Presiden Jokowi diterima oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz di Guesthouse Lower Saxony, Hannover, Jerman, Minggu (16/04/2023). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

JAKARTA, Radio Bharata Online - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) diterima oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz di Guesthouse Lower Saxony, Hannover, Jerman, pada Minggu (16/04/2023).

Tiba sekitar pukul 19.30 waktu setempat atau 00.30 WIB, Senin (17/04/2023). Presiden kemudian disambut oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz bersama Presiden Menteri Negara Bagian Lower Saxony, Stephan Weil.

Kemudian, Kepala Negara bersama Kanselir Jerman dan Presiden Menteri Negara Bagian Lower Saxony masuk ke dalam Guesthouse Lower Saxony, dan melaksanakan foto bersama. Lalu, kedua pemimpin tersebut menuju lantai satu untuk melaksanakan pertemuan tatap muka.

Usai melaksanakan pertemuan tatap muka, Presiden Jokowi dan Kanselir Scholz kemudian turun ke arah ruang makan, dan nampak Presiden Jokowi ditemani Kanselir, berbuka puasa dengan menyantap buah kurma. Kegiatan kemudian berlanjut dengan jamuan makan malam.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi dalam keterangan persnya menjelaskan bahwa saat berbincang dalam pertemuan bersama Kanselir Jerman, Presiden Jokowi menekankan pentingnya mewujudkan hubungan ekonomi yang setara antara Indonesia-Jerman dan Indonesia-Uni Eropa.

Menlu menjelaskan, berbagai regulasi Uni Eropa yang menghambat kesejahteraan perlu dibenahi.

Dalam hal investasi, Menlu menyebut bahwa Presiden menyambut secara baik kolaborasi komite bersama ekonomi dan investasi Indonesia-Jerman. Selain itu Presiden menilai investasi Jerman di Indonesia perlu difokuskan pada sektor prioritas, seperti industri yang berorientasi ekspor, energi terbarukan, dan hilirisasi.

Menurut Menlu, Kepala Negara menekankan pentingnya investasi dan alih teknologi Jerman, guna mendukung transisi energi di Indonesia.

Lebih lanjut, Menlu juga menyebut bahwa terdapat sejumlah hasil dalam kunjungan Presiden kali ini, yakni hubungan antar pemerintah (G to G) dan hubungan antar bisnis (B to B).

Untuk G to G telah dilakukan penandatanganan dua kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jerman, yaitu Joint Declaration of Intent on Join Economic and Investment Committee, mengenai pembentukan forum gabungan sektor pemerintah dan swasta, untuk membahas peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi.  Kemudian, Menlu menyebut bahwa hasil lainnya dari kunjungan Presiden kali ini adalah Joint Declaration of Intent in The Feed of Digitalization, antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Digital dan Transformasi Jerman untuk mendukung pengembangan transformasi digital.

Sementara itu, dalam kerja sama business to business, Menlu menyampaikan sudah terbentuk sebanyak 18 kesepakatan, yang bernilai kurang lebih Rp27,9 triliun. (BPMI SETPRES/AIT)

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner