Sabtu, 4 Februari 2023 13:43:35 WIB

Pertemuan ASEAN: Timor-Leste melakukan debut, pembicaraan 'terus terang' tentang Myanmar
International

Endro

banner

Para menteri luar negeri dan Sekjen ASEAN berfoto bersama dalam Pertemuan Dewan Koordinasi ASEAN di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Indonesia, 3 Februari 2023. /CFP

JAKARTA, Radio Bharata Online - Timor-Leste memulai debutnya pada pertemuan Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang diadakan pada hari Jumat, selangkah lebih dekat untuk menjadi anggota penuh.

Agenda hari Jumat adalah sesi pertemuan Dewan Koordinasi ASEAN (ACC), bagian dari Retret Menteri Luar Negeri ASEAN selama tiga hari di Sekretariat ASEAN di Jakarta dari 2 hingga 4 Februari.

Timor-Leste diwakili oleh Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Adaljiza Magno.

Ini adalah pertama kalinya delegasi Timor-Leste hadir pada pertemuan tingkat menteri luar negeri ASEAN. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara tersebut pada prinsipnya setuju untuk mengakui Timor-Leste sebagai anggota ke-11 pada November 2022.

Dalam forum tersebut, Magno menyatakan, suatu kehormatan dan keistimewaan baginya untuk ambil bagian pertama kalinya, dalam momen bersejarah pertemuan ACC di bawah kepemimpinan Indonesia.

Dikatakan, Timor Leste ingin menggunakan momen yang sangat tepat ini untuk berterima kasih kepada semua negara anggota ASEAN atas keputusan bijak mereka menerima keanggotaan Timor Leste.

Dengan bergabungnya Timor Leste, maka Kelompok ASEAN menjadi terdiri dari 11 negara anggota, yakni Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam dan Timor Leste.

 

Sementara masalah Myanmar akan dibahas "secara terbuka, mendalam dan terus terang sebagai satu keluarga" pada pertemuan tersebut, menurut Retno Marsudi, menteri luar negeri Indonesia. Dia menambahkan bahwa mengurangi kekerasan dan mengizinkan bantuan kemanusiaan akan menjadi kunci untuk memastikan pembicaraan bisa dimulai.

Para pemimpin pemerintahan Myanmar saat ini telah dilarang menghadiri pertemuan tingkat tinggi ASEAN, tetapi perwakilan di acara lain akan terus dibahas, demikian dikatakan pejabat Kementerian Luar Negeri Indonesia Sidharto R. Suryodipuro.

Awal pekan ini Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan kepada Reuters, bahwa dirinya berencana mengirim seorang jenderal militer untuk bertemu dengan pejabat pemerintah Myanmar, dalam upaya untuk melibatkan mereka dalam pembicaraan tentang transisi demokrasi.

Myanmar pada hari Rabu mengumumkan perpanjangan keadaan darurat selama enam bulan lagi. Keadaan darurat pertama kali diumumkan pada Februari 2021, setelah militer menahan mantan pemimpin pemerintah, termasuk penasihat negara dan presiden. (CGTN)

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner