Sabtu, 1 Mei 2021 11:20:15 WIB
Cerita Pemuda Uyghur Soal Kehidupan Etnis Minoritas di Xinjiang
Teknologi
Agsan Prawira
Muslim Uyghur di Xinjiang - Image from Republika
Jepang, Bolong.id - Untuk memperkenalkan kehidupan nyata masyarakat lokal di Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang Tiongkok barat laut, Pardin Pahti, seorang pemuda Uyghur yang sekarang tinggal di Jepang memberikan ceritanya pada hari Kamis lalu, menceritakan sekilas tentang kehidupan harmonis semua kelompok etnis di sana.
\r\n
\r\nPardin, yang dibesarkan di Urumqi, ibu kota Xinjiang, berbicara tentang pendidikan, warisan budaya, dan integrasi etnis orang Uyghur dengan menunjukkan foto dan video kepada hampir 200 peserta Tiongkok dan Jepang baik online maupun offline.
\r\n
\r\nDilansir dari Xinhuanet pada Sabtu (5/1/2021), di Tiongkok, banyak sekolah menengah dan universitas memiliki kuota pendaftaran dan beasiswa khusus untuk siswa Uyghur, kata pemuda itu, dan semua sekolah ini memiliki kantin halal.
\r\n
\r\nSementara itu, bahasa dan budaya Uyghur telah dilindungi dan diteruskan di Xinjiang, katanya. Berkat upaya pemerintah, musik tradisional suku Uyghur, Twelve Muqam, telah masuk dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda Dunia.
\r\n
\r\nKetika berbicara tentang integrasi etnis di Xinjiang, Pardin mengatakan bahwa dalam proses hidup bersama, banyak terjadi integrasi berbagai etnis dalam hal pola makan, pakaian, bahasa, dan kebiasaan hidup.
\r\n
\r\n"Orang-orang dari semua kelompok etnis di Xinjiang berharap kami akan menjalani kehidupan yang harmonis dan damai," katanya. "Kami tidak ingin melihat insiden teroris lagi."
\r\n
\r\nDalam pidatonya, Pardin membantah rumor seperti orang Uyghur tidak bisa menghubungi kerabat dan teman di Xinjiang atau tidak bisa masuk kembali ke Jepang setelah kembali ke Tiongkok.
\r\n
\r\nSementara itu, dia mengundang teman-teman Jepang untuk mengunjungi Xinjiang ketika wabah COVID-19 selesai untuk melihat sendiri kehidupan nyata orang-orang di Xinjiang.
\r\n
\r\nZhu Jianrong, seorang profesor di Toyo Gakuen University of Japan, mengatakan beberapa negara maju di Eropa memiliki prasangka buruk terhadap Tiongkok. Menghebohkan masalah Xinjiang adalah taktik stigmatisasi oleh Amerika Serikat untuk menahan perkembangan Tiongkok.
\r\n
\r\nOrang-orang Uyghur setempat di Xinjiang meyakinkan untuk menceritakan pengalaman mereka sendiri, kata profesor itu. Dia berharap lebih banyak orang Jepang dapat membuat penilaian independen dan pergi ke Xinjiang untuk melihat sendiri. (*)
\r\nhttps://bolong.id/lp/0521/cerita-pemuda-uyghur-soal-kehidupan-etnis-minoritas-di-xinjiang
Komentar
Berita Lainnya
“Memperkuat Pemulihan Ekonomi Regional di Tengah COVID-19†Teknologi
Selasa, 3 November 2020 9:42:13 WIB
Prioritas Agenda Kerja Sama Tiongkok-ASEAN Teknologi
Selasa, 3 November 2020 9:58:24 WIB
CMG Siap Beritakan CIIE ke-3 Teknologi
Rabu, 4 November 2020 1:22:22 WIB
Jalur Kereta Cepat Lintas Laut Pertama di Tiongkok Teknologi
Rabu, 4 November 2020 2:36:52 WIB
Tiongkok Tegas Menentang Terorisme dan Kejahatan Kekerasan Dalam Bentuk Apa Pun Teknologi
Kamis, 5 November 2020 0:59:28 WIB
Han Zheng Hadiri Upacara Pembukaan CIIE Ke-3 Teknologi
Jumat, 6 November 2020 1:14:28 WIB
Roket Tiongkok Long March-6 Bawa 13 Satelit Sekaligus Sukses Meluncur ke Orbit Teknologi
Jumat, 6 November 2020 19:42:36 WIB
Agregat Ekonomi Shanghai Naik ke Urutan Keenam Dunia Teknologi
Sabtu, 7 November 2020 0:45:28 WIB
Metamorfosis Wuhan dari Pusat Corona menjadi Primadona Wisata Teknologi
Sabtu, 7 November 2020 0:51:48 WIB
Alibaba Cloud Bukukan Pendapatan Rp32 Triliun pada Kuartal Ketiga 2020 Teknologi
Minggu, 8 November 2020 20:0:28 WIB
Tiongkok Gelar Harbolnas Terbesar di Dunia Teknologi
Selasa, 10 November 2020 19:55:39 WIB
Peminat Bahasa Jawa di China membeludak, kelas dibatasi Teknologi
Rabu, 11 November 2020 20:50:24 WIB
Biro Pos Nasional: Jumlah Kiriman Paket via Jasa Kurir Hari Belanja “11.11†Cetak Rekor Baru Teknologi
Rabu, 11 November 2020 22:3:29 WIB
100 Pebisnis Asing Pelajari Proposal Five-year Plan ke-14 China Teknologi
Kamis, 12 November 2020 21:8:43 WIB