Senin, 20 Februari 2023 15:43:0 WIB
Viral Nyeri Haid Hilang Setelah Menikah, Apa Kata Dokter?
Kesehatan
Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online
Ilustrasi. Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang menyebut bahwa nyeri haid atau dismenore bisa hilang setelah menikah. (iStockphoto/PeopleImages)
Radio Bharata Online - Beberapa waktu lalu, sebuah video soal nyeri haid viral di TikTok. Video itu menyebut bahwa nyeri haid bisa hilang setelah seorang perempuan menikah.
Mengomentari hal tersebut, dokter spesialis obstetri dan ginekologi Muhammad Fadli mengatakan bahwa anggapan di atas hanyalah mitos.
"Itu mitos. Kalau kita disuruh hamil, kan, enggak jadi menstruasi, jadi enggak sakit, dong. Nanti kemudian ada fase enggak menstruasi di fase menyusui," ujar Fadli saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Jumat (17/2).
Dia menjelaskan, nyeri haid atau dismenore bisa dibagi jadi dua, yakni primary dysmenorrhea dan secondary dysmenorrhea.
Primary dysmenorrhea disebabkan oleh zat prostaglandin. Zat ini membuat dinding rahim berkontraksi sehingga timbul nyeri atau kram selama haid.
Sementara secondary dysmenorrhea disebabkan penyakit penyerta, termasuk kista endometriosis, miom, infeksi atau pelvic inflammation disease (PID).
"Kita harus tahu penyebabnya, primer atau sekunder. Kalau primer itu genetik, hasil cek bagus, tapi masih sakit. Itu ambang nyeri orang beda-beda," katanya.
Sementara itu, dismenore sekunder akan memerlukan penanganan lebih intensif dan ada tata laksana khusus termasuk obat, terapi hormon dan pembedahan.
Kapan nyeri haid perlu ditindaklanjuti dengan ke dokter?
Nyeri atau kram selama haid adalah normal. Namun, jika sakit tak tertahankan sampai mengganggu aktivitas dan harus minum obat, Anda patut curiga.
Fadli menjelaskan, saat pemeriksaan pasien akan diminta untuk menilai rasa sakitnya lewat visual analog scale. Ada skala nyeri yang dinilai di angka 0-10.
"Kalau 10 itu sakitnya kayak mau loncat dari gedung. Kalau masih 3 atau di bawah 3, maka mungkin itu batasan normal. Terasa kram tapi masih bisa aktivitas, bisa diredakan dengan kompres hangat," imbuhnya, dikutip dari CNN Indonesia.com.
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB