Rabu, 30 November 2022 9:33:57 WIB
Infrastruktur Utama Tiongkok Dapat Diakses Oleh Perusahaan Asing
Ekonomi
AP Wira
Pemandangan Pelabuhan Ningbo, Ningbo, Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur, 16 Januari 2015. /CFP
BEIJING, Radio Bharata Online - Tiongkok mengatakan pada hari Senin bahwa perusahaan asing memiliki akses terbuka ke investasi dalam infrastruktur utamanya sebagai penolakan terhadap komentar sebelumnya oleh Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock.
Pada acara baru-baru ini yang diselenggarakan oleh surat kabar Jerman Sueddeutsche Zeitung, Baerbock menegaskan bahwa perusahaan asing tidak dapat berinvestasi di fasilitas infrastruktur Tiongkok seperti bandara, pelabuhan, dan jaringan listrik, pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian mengatakan tidak sesuai dengan fakta.
Zhao Lijian menambahkan, perusahaan Denmark Maersk, salah satu perusahaan pelayaran terbesar di dunia, telah berinvestasi di pelabuhan di kota-kota pesisir utama di Tiongkok, termasuk Dalian, Shanghai dan Qingdao, dan memperoleh 25 persen saham dalam proyek pelabuhan senilai 4,3 miliar yuan ($600 juta) pada tahun kota Ningbo di Tiongkok timur pada tahun 2012.
Seperti diketahui, hingga Juni 2020, total 266 perusahaan telekomunikasi investasi asing telah disetujui di Tiongkok, menurut laporan Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi Tiongkok.
Baerbock juga menuduh bahwa "anggota kaya G77" seperti Tiongkok dan Arab Saudi menekan negara lain untuk "mendapatkan keuntungan mutlak."
Zhao mengungkapkan, Tiongkok memang bukan anggota G77. Tetapi sebagai negara berkembang terbesar, Tiongkok selalu memihak negara berkembang dan memberikan bantuannya kepada mereka dalam kekuasaannya, tidak seperti beberapa negara yang mencari kepentingan sendiri dengan menekan negara berkembang.
Zhao juga menolak peringatan beberapa pejabat Jerman bahwa perusahaan Jerman harus mengurangi ketergantungan mereka pada Tiongkok, dengan mengatakan "ketergantungan" seperti itu sendiri merupakan proposisi yang salah.
Kerja sama selalu saling menguntungkan, dan ketergantungan bersifat timbal balik, katanya, seraya menambahkan bahwa dalam 40 tahun terakhir, Tiongkok telah memperluas keterbukaan dan berdedikasi untuk menawarkan lingkungan bisnis berbasis hukum, berorientasi pasar, dan internasional kepada investor asing. .
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB