Senin, 20 Maret 2023 17:47:10 WIB

Forum Internasional tentang Tata Kelola Kemiskinan dan Pembangunan Global di Yunnan
Indonesia

Adelia - Radio Bharata Online

banner

Proses forum Internasional tentang Tata Kelola Kemiskinan dan Pembangunan Global. (CCTV)

YUNNAN, Radio Bharata Online - Lebih dari 190 tamu internasional berkumpul di Prefektur Otonomi Nujiang Lisu di Provinsi Yunnan, Tiongkok barat daya pada hari Minggu (19/03/2023) untuk berbagi gagasan tentang pengentasan kemiskinan dan berdiskusi mengenai pengalaman dalam pembangunan pedesaan.

Ini adalah tahun kedua acara tersebut diadakan di prefektur Yunnan. Forum tersebut mengumpulkan utusan diplomatik di Tiongkok, pejabat pemerintah, pakar dan sarjana dari 20 negara dan empat organisasi internasional.

Para tamu disuguhi laporan yang menguraikan pengalaman Tiongkok dalam memerangi kemiskinan. Yu Yunquan, presiden Academy of Contemporary China and the World Studies, memperkenalkan model yang terdiri dari lima aspek, yaitu pencegahan kemiskinan yang dinamis, dukungan industri pedesaan, bantuan berpasangan Timur-Barat, asimilasi penduduk yang direlokasi, dan modernisasi pemerintahan pedesaan.

"Kami meringkasnya sebagai model 'MIMPI', yang mencakup pemantauan dinamis [risiko jatuh kembali ke] kemiskinan, partisipasi berbagai subjek dalam tata kelola kemiskinan dan praktik relokasi, yang secara universal bermakna bagi tata kelola kemiskinan global, "ucap yu.

Edwin Afande, Charge D'affaires Kedutaan Besar Kenya di China mengatakan bahwa Kenya ingin bekerja sama dengan Tiongkok untuk belajar, khususnya dalam hal produksi pangan, kekuatan pertanian berteknologi tinggi melalui zona percontohan. 

"Kami ingin berbagi pengalaman Anda tentang teknologi digitalisasi dalam mewujudkannya untuk kemakmuran rakyat kami,” ujar Afande.

Para tamu juga membahas bagaimana menyeimbangkan pembangunan dengan kepedulian lingkungan, dan bagaimana memberdayakan pembangunan pedesaan dengan menggunakan teknologi modern.

Data dari Program Pangan Dunia PBB menunjukkan sekitar 345 juta orang di seluruh dunia masih menghadapi kerawanan pangan akut. Hal ini membuat kemiskinan masih menjadi sebuah tantangan global.

“Saya kira sangat penting untuk meningkatkan kapasitas produksi dan juga ketahanan di negara berkembang. Dan juga, kita perlu membantu negara berkembang mengurangi kehilangan pangan setelah produksi. Dan tentunya kita ingin meningkatkan upaya untuk kerja sama internasional juga," kata Qu Sixi, Perwakilan Program Pangan Dunia di Tiongkok.

Para tamu juga mengunjungi pameran dan menikmati pertunjukan seni yang menampilkan budaya lokal. Nujiang dulunya adalah salah satu daerah paling tertinggal di Tiongkok dengan infrastruktur dan industri yang buruk. Namun, setelah upaya tanpa henti oleh pemerintah dan masyarakat, sekarang terlihat jauh berbeda.

Nujiang memberikan contoh yang baik tentang bagaimana peningkatan infrastruktur, pengembangan industri, perlindungan ekologi, dan pelestarian budaya dapat membantu mengangkat masyarakat keluar dari kemiskinan.

Komentar

Berita Lainnya

Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

banner
Pertemuan P20 di Buka Indonesia

Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

banner