BEIJING, Radio Bharata Online - Badai pasir terbaru yang melanda Tiongkok Utara telah mencakup area seluas 2,29 juta kilometer persegi, dan berdampak pada 409 juta orang pada Selasa pagi.
Menurut otoritas meteorologi, badai pasir besar yang melanda Beijing dan wilayah utara lainnya seperti Mongolia Dalam, Heilongjiang, dan Xinjiang, berasal dari bagian selatan Mongolia, serta bagian tengah dan barat Mongolia Dalam, yang berdampak pada 15 wilayah setingkat provinsi, dan 409 juta orang hingga Selasa pagi.
Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput Nasional (NFGA) dalam buletin yang dikirimkan kepada Global Times menyebutkan, Pusat Meteorologi Nasional (NMC) mengeluarkan peringatan biru untuk badai pasir pada hari Selasa. Sebagian besar daerah di Utara Sungai Yangtze, akan sangat berdebu sejak hari Selasa sampai Rabu, dan meminta masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.
Tagar #sandstorm telah menjadi tren di media sosial Tiongkok sejak Senin malam, ketika beberapa netizen mengeluhkan bahwa kabut asap berwarna kuning telah mengubah warna kota mereka menjadi oren.
Daerah-daerah yang terdampak, membentang hingga ke selatan Shanghai, dan diperkirakan akan berlangsungn dari Selasa malam hingga Rabu siang. Kota ini akan mengalami polusi berat dalam waktu singkat.
Lebih dari 1.000 lokasi di Blue Map App, salah satu basis data lingkungan hidup publik di Tiongkok, menunjukkan tingkat polusi udara yang sangat tinggi pada Selasa pagi.
Pada Selasa sore Beijing mencabut peringatan kuning untuk badai pasir yang dikeluarkan pada hari Senin, karena jarak pandang berangsur-angsur membaik di ibukota.
NMC mengatakan, tahun ini Tiongkok utara telah mengalami badai pasir yang lebih sering daripada rata-rata dibandingkan dengan 10 tahun terakhir. Sebanyak delapan badai pasir telah melanda Tiongkok utara sejak Januari. (Global Times)