BEIJING, Radio Bharata Online - Output manufaktur bernilai tambah Tiongkok diperkirakan meningkat lebih dari 8 triliun yuan (sekitar 1,13 triliun dolar AS) selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 (dari tahun 2021 sampai 2025), yang berarti telah menyumbang lebih dari 30 persen pertumbuhan global.

Li Lecheng, Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi, dalam sebuah konferensi pers hari Selasa di Beijing sebagaimana diberitakan Xinhua, mengatakan, Tiongkok telah mempertahankan posisinya sebagai produsen terbesar di dunia selama 15 tahun berturut-turut.

Menurut Li, selama lima tahun terakhir, Tiongkok terus meningkatkan investasi inovasi, dengan perusahaan manufaktur skala besar, yang masing-masing memiliki omzet bisnis utama tahunan minimal 20 juta yuan, menghabiskan lebih dari 1,6 persen pendapatan operasional mereka untuk riset, penelitian dan pengembangan (litbang).

Di negara ini, lebih dari 570 perusahaan industri kini termasuk dalam 2.500 pembelanja litbang teratas dunia.

Li juga mencermati, bahwa Tiongkok telah bergabung dengan banyak negara dalam meluncurkan berbagai inisiatif, untuk meningkatkan ketahanan dan stabilitas rantai industri dan pasokan, yang bertujuan untuk menjaga rantai pasokan global, dan membina kemitraan yang lebih inklusif dan stabil. (State Council)