Kamis, 23 Januari 2025 12:36:0 WIB
Tiongkok Bergerak untuk Menarik Dana Jangka Panjang ke Pasar Modal
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Markas Besar Komisi Regulasi Sekuritas Tiongkok di Beijing (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Otoritas keuangan Tiongkok telah meluncurkan rencana untuk merinci langkah-langkah guna mendorong dana jangka menengah dan panjang ke pasar modal guna lebih menstabilkan kinerja saham, kata regulator sekuritas utama negara itu pada hari Rabu (22/1).
Dokumen tersebut, yang dirilis bersama oleh kantor Komisi Kerja Keuangan Pusat Tiongkok, serta lima departemen pemerintah, menekankan penarikan dana dari asuransi komersial, jaminan sosial nasional, dan dana pensiun dasar.
Mereka mengatakan dana anuitas, dana publik, dan dana modal jangka menengah hingga panjang lainnya juga diharapkan dapat meningkatkan investasi pasar saham mereka.
Untuk tujuan tersebut, rencana itu bertujuan untuk meningkatkan proporsi dan stabilitas investasi saham A dalam portofolio perusahaan asuransi komersial, dan meningkatkan mekanisme manajemen investasi dana jaminan sosial nasional dan dana asuransi pensiun dasar.
Kinerja perusahaan asuransi milik negara Tiongkok akan dinilai selama siklus lebih dari tiga tahun. Untuk jaminan sosial nasional dan dana pensiun dasar, periode evaluasi masing-masing akan berlangsung selama lima tahun dan tiga tahun.
Dokumen tersebut mengatakan investasi dana anuitas harus lebih berorientasi pasar, dan skala serta proporsi dana ekuitas harus diperluas dalam dana penawaran umum.
Rencana tersebut juga menggarisbawahi upaya untuk mengoptimalkan ekosistem investasi pasar modal Tiongkok, dengan berjanji untuk mendorong perusahaan yang terdaftar untuk meningkatkan pembelian kembali saham dan mendistribusikan dividen beberapa kali per tahun.
Dana publik, asuransi komersial, pensiun dasar, dana anuitas, dan dana manajemen kekayaan akan dapat berpartisipasi dalam penempatan swasta perusahaan yang terdaftar sebagai investor strategis, dan skala operasi Fasilitas Swap Perusahaan Sekuritas, Dana, dan Asuransi akan diperluas.
Pada akhir Agustus 2024, investor institusional, termasuk ekuitas publik, asuransi, dan berbagai dana pensiun, secara kolektif memegang 14,5 triliun yuan (sekitar 32.351 triliun rupiah) saham A yang beredar. Proporsi mereka dari total nilai pasar meningkat dari 17 persen pada awal 2019 menjadi 22,2 persen pada Agustus 2024 lalu.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB