Sabtu, 16 Januari 2021 10:1:52 WIB
India Mulai Program Vaksinasi Covid-19 Terbesar di Dunia
Sosial Budaya
Angga Mardiansyah - Radio Bharata
Ilustrasi. (iStockphoto/Halfpoint)
India memulai program yang mereka sebut-sebut sebagai vaksinasi Covid-19 terbesar di dunia pada Sabtu (16/1).
Perdana Menteri India, Narendra Modi, meluncurkan langsung program tersebut melalui acara virtual. Di hari pertama, 300 ribu orang akan menerima vaksin perdana dari dua dosis yang nantinya bakal diberikan.
Negara dengan populasi terbesar kedua di dunia ini akan menyuntikkan vaksin kepada 300 juta orang dari total 1,3 miliar warga pada Juli mendatang.
Pada tahap ini, India memprioritaskan petugas kesehatan, orang berusia di atas 50 tahun, dan mereka yang dianggap berisiko tinggi.
Pihak berwenang mengatakan bahwa mereka akan memanfaatkan pengalaman dalam Pemilu dan program imunisasi anak dalam meluncurkan program ini.
Namun, AFP melaporkan bahwa program ini sangat riskan bagi India sebagai negara berkembang yang memiliki sistem transportasi dan jaringan lemah. Tak hanya infrastruktur logistik, sistem kesehatan India juga merupakan salah satu yang terlemah di dunia.
Satyajit Rath dari National Institute of Immunology mencontohkan kekurangan tempat penyimpanan vaksin sebagai salah satu kendala program ini.
Kedua vaksin yang disetujui harus disimpan di lemari es setiap saat. Sementara itu, vaksin lain yang tengah dikembangkan juga harus disimpan pada suhu sangat rendah.
India sendiri sudah mempersiapkan puluhan ribu alat pendingin, termasuk 45 ribu kulkas berlapis es, 41 ribu lemari pendingin dalam, dan 300 lemari es tenaga surya.
Namun, kekhawatiran datang kala pada latihan baru-baru ini, seorang pekerja kesehatan di pedesaan Uttar Pradesh terlihat mengangkut boks kecil di setang sepedanya.
Kecemasan lain juga muncul karena pemerintah New Delhi akan melancarkan program secara digital lewat aplikasi buatan lokal, CoWIN, yang telah memiliki beberapa versi palsu.
Dengan penggunaan aplikasi ini, jaringan internet di India yang belum merata juga menjadi kendala.
Jaringan internet yang belum merata menjadi masalah lain yang dihadapi. Selain itu, pihak berwenang juga perlu memastikan dosis vaksin tidak raib dan berakhir dijual di pasar gelap besar obat India.
India sendiri saat ini merupakan salah satu negara dengan tingkat infeksi Covid-19 tertinggi dengan 150 ribu orang meninggal.
Meski tingkat infeksi baru menurun secara tajam dalam beberapa bulan terakhir, tetapi para ahli khawatir gelombang baru akan melanda, dipicu serangkaian festival keagamaan massal baru-baru ini.
Sementara itu, sebagian warga bersikap skeptis terhadap vaksin karena penyebaran hoaks dan rumor tak berdasar di internet.
Minoritas Muslim India bahkan diduga sengaja menyebarkan rumor virus dengan tagar seperti #CoronaJihad. Ada pula yang menyebut pandemi tersebut sebagai penutup rencana untuk menanamkan microchip yang dapat dilacak.
Sebuah survei anyar yang dilakukan kepada 18 ribu orang di seluruh India menemukan bahwa 69 persen tidak terburu-buru untuk mendapatkan suntikan Covid-19.
"Saya memilih menunggu dan memantau bagaimana hasilnya dengan pekerja nakes yang divaksinasi lebih dulu," kata Bankir Sushma Ali (54) kepada AFP.
Sikap tersebut tak mengherankan. Pasalnya, persetujuan vaksin raksasa India, Bharat Biotech Covaxin, tak disertai data percobaan manusia tahap 3.
Sementara itu, vaksin lain yang akan diberikan persetujuan adalah Covishield, vaksin versi AstraZeneca dan Universitas Oxford yang dibuat oleh Institut Serum India, produsen vaksin terbesar di dunia.
"Saya kira ini semua sangat mencurigakan. Biar politikus yang mendapatkan vaksin dulu," kata seorang ibu rumah tangga Prerna Srivastava (41).cnnindonesia
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB