Baru-baru ini, di Muara Sungai Yangtze, kapal pesiar raksasa pertama buatan Tiongkok telah memasuki tahap uji coba sebelum berlayar. Kapal pesiar raksasa dan kapal pengangkut LNG serta kapal selam sama-sama terkenal sebagai ‘mutiara paling berkilau di atas mahkota’ karena perancangan dan pembuatannya yang sangat sulit, juga merupakan target yang masih belum dicapai oleh warga Tiongkok. Kini, kapal pesiar raksasa ini sedang menjalankan prosedur uji coba terakhirnya sebelum berlayar.
Kapal pesiar besar ini bagaikan sebuah ‘kota terapung’. Pembuatan kapal pesiar ini mencerminkan kemampuan konstruksi dan peralatan, serta taraf iptek komprehensif suatu negara. Sebagai produk elektromekanis tunggal yang paling rumit di dunia dewasa ini, jumlah komponen kapal pesiar raksasa ini mencapai 25 juta buah, sama dengan 5 kali lipat dari pesawat C919, 13 kali lipat dari kereta EMU Fuxing, kabel listriknya sepanjang 4.300 km lebih, jaraknya sama dengan perjalanan dari Shanghai ke Lhasa.
Kapal pesiar raksasa ini tingginya sama dengan gedung berlantai 24, setelah berlayar, dapat menampung penumpang sebanyak 6.500 orang, area penginapan dan hiburannya total terdapat 14 dek, di area publik seluas 40 ribu meter persegi telah dilengkapi restoran, teater, shopping mall, kolam renang, pusat kebugaran bahkan lapangan bola basket.
Kapal pesiar raksasa ini adalah produk kapal berteknologi tinggi dan bernilai tambah tinggi yang satu-satunya belum diwujudkan oleh industri pembuatan kapal Tiongkok. Dapat menghasilkan sebuah kapal pesiar raksasa yang sesuai dengan standar internasional berarti teknologi pembuatan kapal Tiongkok sudah mengalami terobosan besar, Tiongkok akan menjadi negara kelima di dunia yang berkemampuan membuat kapal pesiar raksasa setelah Jerman, Prancis, Italia dan Finlandia.
Pewarta : CRI