Senin, 9 Desember 2024 11:14:51 WIB
Dikutip dari Alcohol and Drug Foundation
Kesehatan
Endro

Kepala BPOM Taruna Ikrar. Foto Dokumentasi BPOM
JAKARTA, Radio Bharata Online – Kasus penyalahgunaan ketamin kini menjadi perhatian serius Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM). Kepala BPOM, Taruna Ikrar, mengungkapkan bahwa pihaknya telah meningkatkan pengawasan khusus terhadap distribusi Ketamin.
Langkah tersebut dilakukan setelah ditemukan adanya pelanggaran dan penyimpangan, baik di fasilitas distribusi maupun pelayanan kefarmasian.
Taruna mengatakan, obat keras ini harus pakai resep dokter dan harus diawasi. Menurutnya, tidak semua dokter berwenang mengeluarkan Ketamin, karena harus jelas ditujukan ke siapa dan digunakan dimana.
Dikutip dari Alcohol and Drug Foundation, ketamin adalah obat bius yang lazim digunakan oleh tenaga medis dan dokter hewan.
Ketamin memiliki fungsi penting dalam dunia medis, khususnya untuk prosedur anestesi (pembiusan). Namun, penggunaannya tidak lepas dari potensi penyalahgunaan.
Ketamin sering disalahgunakan secara ilegal untuk tujuan rekreasional. Penyalahgunaan ini dapat mengakibatkan efek samping berbahaya, mulai dari gangguan psikologis hingga ancaman kesehatan serius.
Sebagai obat disosiatif, ketamin dapat memengaruhi kesadaran seseorang, menciptakan perasaan terlepas dari tubuh, serta memicu halusinasi yang menyerupai efek psikedelik.
Data distribusi ketamin menunjukkan tren peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Generasi Z menjadi kelompok yang paling sering terlibat dalam penggunaan ketamin secara tidak bertanggung jawab.
Salah satu contoh penyalahgunaan ketamin adalah injeksi untuk mengurangi rasa nyeri selama proses pembuatan tato. Termasuk di dunia hiburan seperti diskotik.
Praktik ilegal ini menimbulkan ancaman serius terhadap kesehatan, terutama karena banyak pengguna tidak memahami risiko jangka panjang dari penyalahgunaannya.
Menurut BPOM, penggunaan ketamin tanpa pengawasan tenaga medis dapat membawa dampak serius, mulai dari kerusakan fisik hingga risiko kematian. (BPOM)
Komentar
Berita Lainnya
Singapura dihadang subvarian Omicron baru yakni XBB Yang kembali meningkat hingga melampaui 9 ribu kasus per hari Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB

Presiden RI Joko Widodo mengatakan pandemi COVID-19 tidak hanya menjadi masalah kesehatan global yang besar Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB

Tidak jarang beredar mitos terkait penyebab kanker payudara pada wanita Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB

Terkait laporan adanya 192 kasus gagal ginjal akut misterius di Indonesia Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB

Dalam upaya menangani kasus gagal ginjal akut pada anak Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB

Banyak orang merasa menurunkan berat badan begitu sulit Memutuskan apa yang harus dimasak setiap hari juga sulit Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

Delta Sungai Yangtze kini menjadi salah satu pusat ekonomi di Tiongkok Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB