Senin, 1 September 2025 11:11:8 WIB

Sekjen PBB: Organisasi Kerja Sama Shanghai Penting untuk Membangun Dunia Multipolar Sejati

International

Eko Satrio Wibowo

Tianjin, Radio Bharata Online - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, pada hari Minggu (31/8) menyoroti peran penting Organisasi Kerja Sama Shanghai atau Shanghai Cooperation Organization (SCO) dalam membangun dunia multipolar yang sesungguhnya.

Sekretaris Jenderal PBB itu saat ini berada di kota pelabuhan Tianjin di Tiongkok utara untuk menghadiri KTT SCO, yang berlangsung dari Minggu (31/8) hingga Senin (1/9) dan telah mempertemukan para pemimpin dari lebih dari 20 negara dan pimpinan 10 organisasi internasional.

Didirikan di Shanghai pada tahun 2001, SCO telah berkembang dari enam anggota pendiri menjadi sebuah keluarga yang beranggotakan 26 negara dengan 10 anggota, dua negara pengamat, dan 14 mitra dialog yang tersebar di Asia, Eropa, dan Afrika.

Dalam sebuah wawancara dengan China Media Group (CMG) di Tianjin, Guterres menyatakan kesediaannya untuk memperdalam kerja sama antara PBB dan SCO dan mengatakan bahwa organisasi regional tersebut dapat memainkan peran besar sebagai bagian dari upaya membangun dunia yang lebih multipolar.

"(SCO) mewakili persentase besar populasi dunia dan berada di salah satu area paling dinamis dalam ekonomi global. Jadi, saya senang mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dalam pertemuan ini dan melakukan segala yang mungkin untuk mengintensifkan kerja sama antara kedua organisasi kita," ujarnya.

"Saya yakin kita perlu membangun dunia multipolar. Kita perlu membangun dunia di mana semua wilayah di dunia, semua budaya, semua agama, semua peradaban dapat bekerja sama. Dan dalam upaya membangun dunia multipolar, negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) sangat penting. Jadi, saya yakin bahwa apa yang diwakili oleh SCO saat ini adalah salah satu syarat dasar untuk bergerak menuju dunia multipolar sejati yang sayangnya belum terwujud. Kita masih bergerak ke arah itu," kata Guterres.

Komentar