Kamis, 20 Juli 2023 11:28:25 WIB
Pakaian Tabir Surya Jadi Komoditas Terlaris di Tengah Cuaca Panas Terik di Tiongkok
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Masker pelindung kulit, seperti facekini, telah laris terjual selama gelombang panas musim panas ini (CMG)
Yiwu, Radio Bharata Online - Penjualan pakaian tabir surya, aksesori dan peralatan rumah tangga terkait alami lonjakan signifikan karena cuaca panas yang menyengat di Tiongkok.
Kota Yiwu di Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur, yang dikenal sebagai supermarket dunia, ramai dikunjungi oleh para pebisnis dan pembeli dari dalam dan luar negeri yang berebut pakaian tabir surya, aksesori dan peralatan rumah tangga terkait.
Masker pelindung kulit, seperti facekini, telah laris terjual selama gelombang panas musim panas ini. Masker itu bisa direntangkan di atas kepala, memberikan perlindungan dari sinar yang berbahaya. Bahan yang digunakan sudah disempurnakan agar lebih mudah bernapas dan nyaman.
"Pesanan facekini dan lengan baju meningkat tajam, lebih dari lima kali lipat. Sebagian besar produknya menggunakan UPF 50," kata Zhou Qiren, peritel dari Yiwu International Trade Market.
Pasar internasional Yiwu juga sering dikunjungi oleh banyak pembeli asing.
"Saya datang dari India, dan saya di sini untuk membeli topi musim panas. Produk di sini sangat bagus. Jadi kami ingin mendapatkan beberapa produk baru juga," ungkap Mohammed Moin, seorang pembeli dari India.
Para peritel mengatakan bahwa mereka juga telah melihat adanya peningkatan pesanan untuk ekspor.
"Ekspor ke Bangladesh, Meksiko dan negara-negara Eropa meningkat. Pesanan saat ini dijadwalkan hingga September," kata Zhao Xianhua, seorang peritel dari Yiwu International Trade Market.
Sementara itu, ekspor perangkat bertenaga energi baru dari Tiongkok pun ikut melonjak karena beberapa negara sedang bergulat dengan pemadaman listrik di tengah gelombang panas.
"Permintaan untuk kipas angin tenaga surya kami melonjak karena kualitasnya yang tinggi. Terlebih lagi, kipas angin tenaga surya kami juga dapat memberikan penerangan dan dapat mengisi daya ponsel," ujar Huang Junjie, manajer GDTIMES.
Perusahaan ini mengatakan bahwa mereka memiliki pesanan yang mengantre hingga akhir Agustus 2023 dan pabriknya sekarang beroperasi dengan kapasitas penuh untuk memastikan pengiriman.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB