Selasa, 4 April 2023 13:15:24 WIB
Analis: Dukungan Internasional untuk Wilayah Taiwan Semakin Berkurang
International
Eko Satrio Wibowo
Joanna Lei, seorang analis hubungan internasional dari Taiwan (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Menurut Joanna Lei, seorang analis hubungan internasional dari Taiwan, pembatalan pengaturan besar selama "persinggahan" pemimpin regional Taiwan, Tsai Ing-wen, di Amerika Serikat dalam perjalanannya menuju Amerika Tengah menunjukkan berkurangnya dukungan internasional untuk Taiwan.
Berbicara dengan China Global Television Network (CGTN), Lei menggambarkan perjalanan Tsai sebagai kekecewaan bagi dirinya dan Partai Progresif Demokratik atau Democratic Progressive Party (DPP).
"Perjalanan ini merupakan kekecewaan besar bagi Tsai Ing-wen dan pemerintahan DPP hingga sekarang. Karena belum selesai, jadi kami tidak tahu apa lagi yang akan terjadi. Tapi semua pengaturan besar yang seharusnya memberinya podium untuk mengungkapkan posisinya telah diminimalkan, dipinggirkan, atau bahkan dibatalkan," kata Lei.
Lei mengenang perkembangan hubungan lintas-Selat dalam beberapa dekade terakhir, dengan mengatakan bahwa wilayah Taiwan telah membuktikan dapat menyelesaikan perbedaan dengan Tiongkok daratan tanpa intervensi asing.
"Jika Anda bertanya kepada orang-orang di generasi saya atau generasi sebelum saya, kita telah melihat perang. Bom terakhir yang dijatuhkan di Jinmen adalah pada 5 Oktober 1958. Tetapi kita juga telah melihat bagaimana kita mengelola koeksistensi dan pembangunan damai di tahun-tahun setelah ketegangan awal itu, terutama sejak tahun 2005, ketika Lian Zhan membawa delegasi besar ke Beijing dan memulai diskusi formal antara KMT dan Partai Komunis Tiongkok. Dan diikuti dengan delapan tahun pemerintahan Ma Ying-jeou. Kami mampu mengatur 11 pertemuan resmi, 21 perjanjian resmi. Ini sebenarnya telah menunjukkan kepada orang-orang bahwa kami sepenuhnya mampu menyelesaikan perbedaan kami di selat Taiwan sendiri, bukan dengan intervensi asing," jelas Lei.
Menurutnya, sambutan hangat yang diterima oleh Ma Ying-jeou, mantan Ketua Partai Kuomintang Tiongkok, selama perjalanannya ke Tiongkok daratan menunjukkan kepada orang-orang di Taiwan pilihan yang harus mereka buat antara AS dan Tiongkok daratan.
"Ini memberi orang-orang di Taiwan gambaran yang sangat jelas tentang dua masa depan alternatif. Jika Anda percaya pada cerita DPP, bahkan dengan semua negosiasi rahasia, dengan semua janji keras dukungan yang goyah dari Amerika Serikat, semua janji dan pengaturan bisa berubah dalam semalam. Bahkan, Amerika Serikat melakukannya untuk menghadapi kunjungan Tsai Ing-wen. Di sisi lain, ketika Ma Ying-jeou datang ke Tiongkok, ketika dia datang ke tanah airnya, dia membawa siswa-siswa muda untuk berkunjung ke para pemuda," papar Lei.
"Ada banyak sambutan hangat, dan diskusi yang sangat simbolis tentang masa depan seluruh rakyat kita. Ini tentang bagaimana orang Tionghoa di dunia dapat bergerak maju. Dan itu adalah keputusan yang sangat jelas untuk dibuat oleh orang-orang di Taiwan. Mereka dapat membeli janji-janji Amerika yang dapat berubah dalam semalam, atau mereka benar-benar dapat bergabung dengan kemungkinan yang sangat menarik dari kebangkitan Tiongkok di mana Taiwan adalah bagian besar darinya," katanya.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB