Selasa, 21 Maret 2023 16:28:45 WIB

Tiongkok Ungkap Kekhawatiran Soal Air Terkontaminasi Nuklir dari Jepang
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN - Hou Yanqi

Jakarta, Radio Bharata Online - Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN, Hou Yanqi, menyatakan bahwa air yang terkontaminasi nuklir yang disimpan di Fukushima, Jepang yang dibuang ke laut mengandung lebih dari 60 radionuklida, dan banyak di antaranya masih belum memiliki teknologi pengolahan yang efektif, kata Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN, Hou Yanqi. 

"Lingkungan laut menyangkut kepentingan seluruh masyarakat internasional. Membuang air yang terkontaminasi nuklir ke laut sama sekali bukan urusan domestik Jepang semata, tetapi masalah ilmiah dan sangat serius," ujarnya saat konferensi pers hari ini, Selasa (21/3), di Jakarta sebagai jawaban atas pertanyaan terkait.  

"Setelah dilepaskan ke laut, bahan radioaktif akan terbawa ke sebagian besar Samudera Pasifik dalam waktu 57 hari, dan ke seluruh belahan dunia dalam 10 tahun. China dan negara-negara ASEAN, seperti Indonesia, Vietnam, dan Filipina, semuanya adalah negara nelayan utama, dan kami memiliki alasan untuk khawatir jika air di Samudera Pasifik menghadapi ancaman pencemaran nuklir, untuk industri seperti perikanan dan akuakultur, serta kegiatan perdagangan di seluruh wilayah akan terpengaruh secara signifikan," jelas Hou.  

"Bahkan di Jepang, suara keraguan dan penentangan terhadap langkah tersebut tidak pernah berhenti. Menurut jajak pendapat, lebih dari 43 persen orang di Jepang menentang pembuangan ke laut dan lebih dari 90 persen percaya bahwa langkah ini akan menyebabkan efek negatif. Hingga saat ini, Satuan Tugas IAEA belum menyelesaikan penilaiannya terhadap rencana pembuangan Jepang, masih kurang mencapai kesimpulan akhir," tambahnya. 

Oleh sebab itu, banyak negara kawasan yang membahas ekonomi biru. Baik China maupun ASEAN sedang menjajaki kemungkinan untuk menjalin kemitraan ekonomi biru. Menurut Hou, tahun ini Tiongkok akan mendukung Indonesia sebagai ketua ASEAN dalam penyelenggaraan Forum Ekonomi Pesisir.

"Lautan adalah rumah kita bersama, dan ekonomi kelautan adalah bidang utama untuk kelangsungan hidup manusia. Setiap negara memiliki kewajiban untuk melindungi ekologi dan lingkungan laut. Kami mengimbau masyarakat internasional, terutama negara-negara di kawasan, untuk bersama-sama mendesak pihak Jepang untuk menangani masalah kesehatan dan keselamatan bersama umat manusia ini dengan cara yang bertanggung jawab, ilmiah dan obyektif, serta sesuai dengan kewajiban berdasarkan hukum internasional dan standar keselamatan internasional," paparnya. 

"Jepang tidak boleh sembarangan mulai membuang air yang terkontaminasi nuklir ke laut sebelum semua pemangku kepentingan dan lembaga internasional terkait dapat memastikan keamanan rencana pembuangan tersebut," tegas Hou.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner