Senin, 16 November 2020 6:2:52 WIB
Pacu Itiak atau Balap Itik, Tradisi Unik dari Sumatra Barat
Sosial Budaya
Agsan Prawira
Pacu itiak Foto: lapisnantigo.com
Beberapa daerah di Indonesia memiliki pertunjukan pacuan yang unik. Jika di Sumbawa ada Barapan ayam, di Sumatra Barat ada pacuan yang tak kalah unik, namanya Pacu itiak.
Pacu itiak atau balapan itik merupakan salah satu permainan tradisional dari daerah Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Konon, pacuan itu sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Balapan itik bermula ketika para petani di Aur Kuning, Payakumbuh, Kanagarian, dan Sicincin menghalau itik yang memakan tanaman padinya. Itik-itik yang dihalau tersebut cenderung untuk terbang melayang ke dataran sawah yang lebih rendah.
Gerakan terbang melayang yang dilakukan itik-itik itu menjadi hiburan tersendiri bagi para petani. Suatu ketika tercetuslah ide untuk mengadakan lomba itik terbang.
Sejak itu, mereka mulai melatih para itiak untuk dapat terbang tinggi. Itik-itik itu kemudian diikutsertakan dalam ajang lomba pacu itiak yang diselenggarakan guna menghibur para petani.
Tata cara perlombaan pacu itiak ini adalah dengan melemparkan itik agar ia terbang menuju garis finish. Itik yang paling cepat mencapai garis finish akan dinyatakan sebagai pemenang.
Itik pacuan yang baik bulunya bersih, terawat sayapnya, dan bobotnya ringan. Untuk itu, satu hingga dua bulan sebelum jadwal pertandingan dimulai, para pecinta permainan ini sudah mencari itik yang tepat untuk dilombakan.
Itik yang sudah dipilih kemudian dipisahkan dari itik kebanyakan agar bisa dibentuk dan dilatih kemampuan terbangnya. Hasilnya, itik yang mulanya tidak terbiasa terbang itu, mampu terbang hingga 2 kilometer.
Ada 4 nomor pertandingan dalam pacu itiak, mulai dari nomor 800 meter, 1.000 meter, 1.200 meter, sampai 1.600 meter atau disebut pacuan boko (bebas).
Untuk nomor 800 meter dan 1.000 meter, pada garis start, setiap itik yang dilombakan dilempar peserta ke udara. Setelah terbang lurus di atas ketinggian antara 10 sampai 20 meter, itik-itik itu harus mendarat di bawah garis finish yang ditentukan. Dalam permainan ini, garis itu disebut garis mati.
Sedangkan pada perlombaan dengan nomor 1.200 meter dan 1.600 meter atau disebut dengan jalan panjang, tidak menggunakan garis mati. Itik boleh mendarat di atas ataupun di bawah garis yang sudah ditentukan. Bebas, sepanjang itik tersebut tetap terbang lurus.
Foto: sportourism.id
Itik yang boleh mengikuti lomba tidak sembarangan. Ada ketentuan usia, yaitu antara 4 hingga 6 bulan. Selain umur, ada beberapa kriteria lain, seperti warna pada paruh dan kakinya harus sama, leher yang pendek, sayap lurus yang mengarah ke atas, jumlah gigi yang ganjil, serta ujung kaki yang bersisik kecil.
Itik pacuan tentu harganya jauh di atas itik biasa. Seekor itik pacuan harganya antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Saat ini, olahraga ini tak semata hiburan, tapi sudah ditekuni secara profesional. Hal itu terbukti dari adanya komunitas Persatuan Olah Raga Terbang Itik (PORTI). Pacu itiak pun sudah menjadi agenda wisata tahunan di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota.
https://1001indonesia.net/pacu-itiak/
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB