Kamis, 6 April 2023 14:20:32 WIB

Anggota Parlemen: Kepentingan AS Dorong Perpecahan antara Eropa dan Tiongkok
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Politisi Irlandia dan Anggota Parlemen Eropa, Mick Wallace (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Politisi Irlandia Mick Wallace pada hari Minggu (2/4) mengatakan kepentingan AS mendorong perpecahan antara Eropa dan Tiongkok. Tapi, penduduk dan bisnis Eropa sangat ingin mempertahankan hubungan positif dengan Tiongkok. 

Wallace, yang juga anggota Parlemen Eropa, percaya bahwa membentuk hubungan yang konstruktif dengan Tiongkok sangat penting bagi Eropa. Namun, AS terus menekan Uni Eropa (UE) untuk menjauhkan diri dari Tiongkok.

"Sangat disayangkan bahwa saat ini, kami merasa bahwa Uni Eropa tidak memiliki keberanian untuk menghadapi intimidasi dan tekanan dari AS. AS mengatakan bahwa Tiongkok adalah ancaman bagi keamanan Amerika. Kata mereka bahwa Tiongkok adalah ancaman bagi keamanan Eropa. Nah, kami tidak setuju," ujarnya.

Menurut Wallace, dalam empat dekade, Tiongkok tidak pernah menjatuhkan bom pada siapa pun dan tidak menimbulkan ancaman keamanan bagi AS atau Eropa. Kekhawatiran sebenarnya terletak pada kepemimpinan AS yang kehilangan dominasi global.

"Tiongkok bukanlah ancaman bagi keamanan rakyat Amerika. Tiongkok adalah ancaman bagi supremasi keuangan Amerika yang telah lama dipegang, supremasi dolar. Tiongkok mengancam itu, jadi Amerika punya masalah dengan Tiongkok," jelasnya.

Wallace berpendapat bahwa AS bermaksud untuk memisahkan Eropa dari Tiongkok dan menarik kepemimpinan UE ke sisinya.

"Mereka (Amerika) ingin membuat irisan antara UE dan Tiongkok untuk menguntungkan kepentingan Amerika. Tapi itu bukan untuk kepentingan rakyat Eropa, bukan untuk kepentingan bisnis Eropa, bukan untuk kepentingan damai," katanya.

"Bagi kami, kami merasa orang Eropa ingin menjalin hubungan baik dengan Tiongkok. Kami merasa bisnis Eropa memang ingin menjalin hubungan baik dengan Tiongkok. Tapi sayangnya sekarang kami memiliki kelas politik, yang dimanipulasi oleh kepentingan AS," tambah anggota parlemen Uni Eropa itu.

Terlepas dari pengaruh AS, perdagangan antara UE dan Tiongkok tumbuh, dan ada keinginan yang meningkat di kedua belah pihak untuk memperkuat hubungan ekonomi. Antara 2018 dan 2022, impor ke UE dari Tiongkok melonjak dari 342 miliar euro menjadi 626 miliar euro, mewakili kenaikan sebesar 83,5 persen.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner