Sabtu, 18 Januari 2025 10:45:36 WIB

Jembatan Tertinggi Di Dunia Di Provinsi Guizhou Selangkah Lagi Akan Dibuka

Tiongkok

Endro

GUIYANG, Radio Bharata Online - Jembatan Huajiang Grand Canyon di provinsi Guizhou mencapai tonggak penting, saat segmen rangka baja terakhir, yang beratnya 215 metrik ton, diangkat ke tempatnya pada hari Jumat.

Ini menandai penutupan struktur utama dan menetapkan fondasi yang kokoh, untuk pembukaan yang direncanakan pada paruh kedua tahun 2025, setelah konstruksi dimulai pada tahun 2022. 

Menjulang setinggi 625 meter di atas Sungai Beipan, jembatan utama sepanjang 1.420 meter, hampir menyamai tinggi Menara Shanghai, gedung tertinggi di Tiongkok.

Setelah selesai, jembatan ini diharapkan akan melampaui Jembatan Beipanjiang di provinsi tersebut sebagai jembatan tertinggi di dunia, dan mencetak rekor global untuk bentang terpanjang dari semua jembatan gunung.

Medan Guizhou yang terjal telah mendorong kebutuhan akan infrastruktur jembatan yang luas untuk mendukung jaringan lalu lintasnya.

Sebagai komponen utama jalan tol Liuzhi-Anlong, jembatan ini akan memangkas waktu tempuh melintasi ngarai, dari sekitar satu jam menjadi hanya dua menit. Konektivitas yang ditingkatkan ini diharapkan dapat meningkatkan pariwisata lokal, dengan menarik lebih banyak pengunjung ke tempat-tempat wisata di dekatnya, seperti Air Terjun Huangguoshu yang terkenal.

Struktur rangka baja, elemen utama penopang beban jembatan, terdiri dari 93 segmen, dengan total sekitar 22.000 ton, yang setara dengan berat tiga Menara Eiffel.

Tantangan terberat membangun jembatan ini adalah medan terjal Huajiang Canyon, dan cuaca yang tidak dapat diprediksi, termasuk angin yang berfluktuasi, kelembapan, dan suhu.

Untuk mengatasi kendala ini, tim memanfaatkan sistem derek kabel pintar yang dikembangkan di dalam negeri, untuk menyelesaikan pengangkatan. Sistem yang dilengkapi dengan sistem satelit navigasi Beidou ini, memungkinkan pengangkatan yang akurat hanya dengan satu kali klik.  Saat koordinat yang tepat dimasukkan, sistem secara otomatis memposisikan derek di lokasi yang ditentukan, sehingga mengurangi beban kerja operator. Seluruh proses produksi menggabungkan alat manajemen digital, seperti pemantauan bahan baku secara real-time, dan simulasi virtual untuk penyelarasan komponen. (China Daily)

Komentar