Rabu, 2 Juni 2021 11:12:7 WIB
Rotasi Bumi Makin Cepat, Apakah Berbahaya?
Sosial Budaya
Agsan
Foto Planet Bumi. Foto: NASA
Bumi berotasi sekali dalam 24 jam. Namun waktu itu tidak persis selalu sama. Biasanya, rotasi Bumi mengalami perlambatan sehingga panjang satu hari meningkat sekitar 1,8 milidetik per abad secara rata-rata. Artinya pada sekitar 600 juta tahun silam, satu hari di Bumi hanya 21 jam.
Seperti dikutip detikINET dari BBC, panjang satu hari di planet ini bisa bervariasi terkait beberapa faktor seperti aktivitas seismik, cuaca, medan magnet Bumi, pengaruh Matahari dan Bulan sampai distribusi massa di planet ini.
Nah pada tahun 2020, ilmuwan menemukan bahwa pada saat ini planet Bumi ternyata rotasinya tidak melambat, melainkan malah bertambah cepat. Bahkan disebutkan jika perputaran Bumi lebih cepat dari catatan di waktu manapun dalam 50 tahun terakhir.
Namun demikian, para pakar memprediksi bertambahnya kecepatan rotasi Bumi ini hanya berlangsung untuk sementara, tidak secara terus menerus. Jadi, rotasi Bumi hampir dapat dipastikan akan kembali melambat di masa depan.Sejauh ini, ilmuwan belum dapat memastikan apakah kondisi yang menyebabkan rotasi Bumi lebih cepat. Ada teori diutarakan bahwa fenomena itu disebabkan gletser yang banyak mencair di abad ke-20 atau terkait dengan akumulasi kuantitas air.
Di sisi lain, apakah ada bahaya terkait bertambahnya kecepatan rotasi, khususnya dampak pada manusia? Jangan khawatir, ilmuwan sepakat tidak ada bahayanya dalam kehidupan sehari-hari. Namun memang ada kemungkinan dampak negatifnya.
"Bisa saja ada implikasi serius untuk teknologi seperti satelit GPS, smartphone, komputer dan jaringan komunikasi, yang semuanya bergantung pada sistem waktu yang sangat akurat. Akan tetapi masalah tersebut biasanya dapat teratasi, mungkin mengatur detik," sebut BBC mengenai perlambatan rotasi Bumi ini.
https://inet.detik.com/science/d-5590127/rotasi-bumi-makin-cepat-apakah-berbahaya?tag_from=wp_nhl_5
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB