Kamis, 27 Oktober 2022 7:21:9 WIB

Setelah 10 tahun memimpin CPC
Tiongkok

Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online

banner

Profil: Xi Jinping Pimpin Tiongkok dalam Perjalanan Baru (Bagian 1)

TIONGKOK, Radio Bharata Online - Setelah 10 tahun memimpin CPC, Xi Jinping (69) sekali lagi berdiri di depan awak media sebagai pemimpin tertinggi Partai tersebut, bersumpah untuk memimpin Tiongkok mengejar peremajaan nasional melalui jalur Tiongkok menuju modernisasi.

"Kami akan mengingat karakteristik dan tujuan Partai serta misi dan tanggung jawab kami sendiri, bekerja dengan tekun dalam melaksanakan tugas kami, untuk membuktikan bahwa kami layak mendapat kepercayaan besar dari Partai dan rakyat kami," kata Xi pada Minggu (23/10), saat dia memimpin rekan-rekannya untuk bertemu dengan pers, langsung usai rapat pleno CPC yang memilihnya sebagai sekretaris jenderal (sekjen) Komite Sentral CPC.

Pada 2012, setelah menduduki jabatan tertinggi Partai, Xi mengatakan bahwa dia dan rekan-rekannya akan memimpin CPC dalam berjuang mewujudkan peremajaan nasional, mengejar kehidupan yang lebih baik bagi rakyat, dan mengatasi sejumlah masalah di dalam Partai.

Dalam satu dekade terakhir, Tiongkok di bawah kepemimpinannya telah mengalami perubahan bersejarah, dengan perekonomiannya meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 114 triliun yuan (Rp247,2 kuadriliun) atau 16 triliun dolar AS, kemiskinan absolut dihapuskan, dan tingkat kemakmuran moderat dicapai bagi 1,4 miliar orang di negara itu.

Satu dekade terakhir juga menjadi periode dengan berbagai tantangan berat. Pandemi COVID-19, perang dagang dengan Amerika Serikat (AS), dan tekanan penurunan terhadap perekonomian, semuanya menjadi rintangan bagi perkembangan Tiongkok serta menguji kekuatan Xi dan Partai yang dipimpinnya.

Mewujudkan transformasi bersejarah dan mengantarkan "era baru" untuk sosialisme dengan karakteristik Tiongkok, Xi dianggap sebagai nakhoda yang mampu memimpin Tiongkok dalam mengatasi berbagai kesulitan dan mengejar modernisasi seutuhnya.

Stephen Perry, ketua 48 Group Club, sebuah organisasi yang berbasis di Inggris, mengatakan semua yang dia lihat pada sosok Presiden Xi menunjukkan kepadanya bahwa motivasi Xi adalah rakyat Tiongkok, yang sangat penting bagi perkembangan Tiongkok pada tahapan saat ini.

Robert Kuhn, seorang cendekiawan AS yang menulis buku "How China’s Leaders Think", mengatakan Xi memiliki pemahaman yang objektif dan komprehensif mengenai situasi Tiongkok saat ini, serta pemikiran yang terperinci dan rasional tentang masa depan Tiongkok.

PUTRA DATARAN TINGGI LOESS

Xi Jinping lahir pada Juni 1953 dalam keluarga revolusioner. Ayahnya, Xi Zhongxun, adalah seorang pemimpin CPC yang dihormati. Menggambarkan ayahnya sebagai "seseorang yang mengabdikan dirinya dengan sepenuh hati untuk rakyat Tiongkok," Xi Jinping mengatakan dia sangat terinspirasi oleh sang ayah dan berjanji untuk mengikuti jejaknya.

Pada usia 15 tahun, sebagai "pemuda yang terpelajar," Xi meninggalkan Beijing menuju ke sebuah desa bernama Liangjiahe di daerah yang gersang di Provinsi Shaanxi, Tiongkok barat laut. Dia membawa serta tas peralatan jahit kecil bersulamkan karakter Mandarin yang berarti "hati ibu" buatan ibunya, Qi Xin.

Xi menghabiskan tujuh tahun di pedesaan tersebut, bekerja dan hidup bersama para petani. Dia menyebut dirinya sebagai seorang petani saat mengenang tentang masa-masa yang dihabiskannya di Liangjiahe. Dia hidup terpisah dari keluarganya, tidur di rumah gua, merasakan gigitan kutu, dan bekerja keras seperti sesama penduduk desa untuk bertani, menggembalakan domba, membawa pupuk kandang, dan mengangkut batu bara.

Xi bergabung dengan CPC di daerah itu dan kemudian menjadi ketua Partai desa, yang menandai awal dari karier politiknya. Xi mengenang bahwa keinginannya yang tulus saat itu adalah untuk "memungkinkan warga desa menikmati daging dan dapat sering menikmatinya." Xi memimpin para penduduk desa untuk menggali sumur, membangun bendungan, mengolah perbukitan dengan sistem terasering, dan membuat sumur penghasil metana pertama di provinsi itu.

Pengalaman tersebut sangat berarti baginya dan dia sering kali menceritakannya, bahkan setelah menjadi pemimpin tertinggi. Dalam kunjungan kenegaraan ke Kosta Rika pada 2013, Xi mengunjungi rumah sebuah keluarga petani dan menceritakan tentang pengalamannya hidup di pedesaan.

"Sangat jarang bagi seorang presiden berbicara dengan penuh semangat dan bangga tentang menjadi seorang petani. Beberapa orang mungkin meremehkan aspek itu, tetapi dia tidak; dia justru menekankannya," kata Alberto Zamora, anggota keluarga pemilik perkebunan kopi yang dikunjungi Xi.

Xi mengatakan dia memperoleh pemahamannya tentang arti kata "rakyat" melalui pengalamannya di Liangjiahe, dan itu memperkuat tekadnya untuk "melayani rakyat", sebuah prinsip yang telah dia pegang selama berpuluh tahun.

Pada akhir 1970-an, setelah lulus dari Universitas Tsinghua, Xi menjabat sebagai sekretaris menteri pertahanan. Pada 1982, dia bekerja secara sukarela di tingkat akar rumput dan pindah ke Zhengding, sebuah wilayah miskin di Provinsi Hebei, Tiongkok utara. Peng Liyuan, istrinya, di kemudian hari menuturkan bahwa banyak teman sekelas Xi pergi ke luar negeri untuk pekerjaan yang pendapatannya lebih tinggi dan Xi sendiri bisa saja melakukan hal yang sama. Namun, Xi tetap tinggal dan memilih jalur yang jauh lebih sulit, yakni menjadi abdi rakyat.

Selama tiga tahun menetap di Zhengding, di mana dia menjabat sebagai wakil ketua Partai dan kemudian ketua Partai, Xi kerap bersepeda ke semua komune dan tim produksi di wilayah itu untuk melakukan inspeksi. Terkadang, dia datang saat penduduk desa sedang berladang. Xi pun kerap bergabung dengan mereka dan ikut bekerja.

Kemudian, Xi menghabiskan lebih dari 17 tahun di Provinsi Fujian dan hampir lima tahun di Provinsi Zhejiang. Dia pernah menjabat berbagai peran di dua provinsi pesisir termasuk wakil wali kota, ketua Partai tingkat prefektur, ketua Partai tingkat kota, gubernur provinsi, dan ketua Partai tingkat provinsi. Pada 2007, Xi bekerja di Shanghai sebagai ketua Partai sebelum naik ke Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral CPC.

Di mana pun dia bekerja, Xi menjaga hubungan yang erat dengan orang-orang, bahkan setelah dipromosikan untuk menjabat di jajaran puncak Partai. Xi menjadikan kunjungan ke rumah warga sebagai sebuah tradisi menjelang Festival Musim Semi. Pengalaman masa muda Xi yang kelaparan dan harus bekerja keras di pertanian turut menjelaskan mengapa dia kerap memeriksa dapur, kamar mandi, dan ruang bawah tanah rumah-rumah warga. Xi juga masih mempertahankan kebiasaannya untuk berkorespondensi dengan masyarakat. Mereka yang menerima surat-surat dari Xi termasuk para petani, pengusaha, pelajar, anggota rombongan seni padang rumput, dan tentara penjaga perbatasan.

Pada 2013, Xi memprakarsai upaya "pengentasan kemiskinan tertarget" dan menyusun rencana penerapannya. Secara keseluruhan, lebih dari 255.000 tim kerja dan lebih dari 3 juta kader dikirim ke pedesaan untuk membantu penduduk desa mengentaskan kemiskinan, satu rumah tangga demi satu rumah tangga. Dalam satu dekade terakhir, sekitar 100 juta orang telah diangkat dari kemiskinan ekstrem.

Berada bersama rakyat dalam suka dan duka telah memperkuat keyakinannya, yaitu berjuang demi kebahagiaan rakyat dan peremajaan bangsa. Dalam satu dekade terakhir, Xi memprakarsai lima kampanye pendidikan di seluruh Partai untuk mengingatkan anggota CPC akan aspirasi awal mereka dan misi pendirian Partai.

Xi sudah sangat tak asing dengan penderitaan bangsa setelah Perang Opium yang dibawa oleh penjajah Barat pada abad ke-19. Pada 2018, Xi mengunjungi reruntuhan benteng meriam di Pulau Liugong di Provinsi Shandong, Tiongkok timur. Lebih dari seabad lampau, pulau itu menjadi saksi kekalahan telak angkatan laut modern pertama Tiongkok dalam Perang Tiongkok-Jepang Pertama. Xi berhenti sejenak untuk merenung di reruntuhan itu, lalu di dalam museum perang tersebut dia membacakan puisi patriotik yang menyayangkan invasi asing pada saat itu.

Sebagai ketua CPC pertama yang lahir setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada 1949, Xi turut bangga atas serangkaian pencapaian yang menunjukkan bahwa "rakyat Tiongkok berdiri tegak", yaitu kemenangan dalam Perang Melawan Agresi AS dan Membantu Korea, pembentukan sistem industri yang relatif lengkap, serta pembuatan bom nuklir dan satelit. Xi pun memuji pencapaian-pencapaian tersebut. "Hanya sosialisme yang dapat menyelamatkan Tiongkok; hanya sosialisme yang dapat mengembangkan Tiongkok," katanya.

Setelah reformasi dan keterbukaan diluncurkan, Xi memiliki semangat yang besar dan mengabdikan diri bagi tujuan tersebut. Dari daerah pedalaman yang relatif miskin hingga pesisir Tiongkok timur yang makmur, Xi memimpin dalam menggenjot perdagangan dan investasi asing, serta pengembangan bersama baik usaha publik maupun swasta. Sebagai pemimpin tertinggi Partai, Xi mengadakan pertemuan kalangan usaha swasta tingkat tinggi. Menurut Xi, perusahaan swasta dan pengusaha adalah "bangsa kita sendiri." Dia juga mengatakan sektor swasta Tiongkok hanya akan menjadi kuat, alih-alih lemah.

Oleh rekan-rekannya, baik di tingkat lokal maupun pusat, Xi dipandang sebagai orang yang pandai dalam hal perencanaan jangka panjang.

Pada 2020, perencanaan strategisnya diwujudkan dalam penyusunan Rencana Lima Tahun ke-14 dan tujuan jangka panjang Tiongkok hingga 2035. Guna menyusun rencana yang matang, Xi memimpin pertemuan untuk mendengarkan pandangan dan pendapat dari para pakar, kalangan pengusaha, ilmuwan, dan kader akar rumput. Dia menginstruksikan untuk melakukan pengumpulan saran secara daring, dan para pengguna internet di Tiongkok pun memberikan lebih dari 1 juta komentar.

Pewarta : Xinhua

Dalam satu dekade terakhir, kekayaan rakyat Tiongkok meningkat stabil. Pada 2021, pendapatan siap dibelanjakan (disposable income) per kapita Tiongkok mencapai 35.128 yuan (Rp76,1 juta), tumbuh hampir 80 persen dari 2012. Rasio pendapatan daerah perkotaan-pedesaan pun menyempit menjadi 2,5:1.

Komentar

Berita Lainnya

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

banner
Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

banner