Kamis, 30 Maret 2023 10:43:2 WIB
Pejabat Zambia: AS Rusak Demokrasi Dunia
International
Eko Satrio Wibowo
Fred M'membe, Presiden Partai Sosialis Zambia (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Seorang politisi senior Zambia pada hari Sabtu (25/3) lalu mengatakan Amerika Serikat telah merusak demokrasi dan hak asasi manusia negara-negara dunia sementara tidak berbuat apa-apa tentang kekacauan rasisme yang terjadi di internalnya.
Fred M'membe, Presiden Partai Sosialis Zambia, mengatakan kepada China Global Television Network (CGTN) dalam sebuah wawancara eksklusif bahwa AS telah mengobarkan perang dalam skala global untuk sumber daya dan kepentingan geopolitik, meskipun pertempuran ini telah merenggut nyawa tak berdosa yang tak terhitung jumlahnya.
"Ini adalah negara yang telah menginvasi negara lain, membunuh begitu banyak orang, termasuk anak-anak. Ini adalah negara yang mengambil sumber daya negara lain, membuat negara-negara itu tidak berdaya. Lihatlah Irak hari ini, apa yang terjadi dengan uang minyak Irak. Ketika Irak menjual minyak, semua uangnya masuk ke AS. Pemerintah AS-lah yang memutuskan berapa (uang) yang akan diberikan kepada pemerintah Irak untuk digunakan. Pemerintah Irak harus menyerahkan anggaran ke AS untuk mendapatkannya memiliki uang sendiri setelah 20 tahun konflik itu," katanya.
Pada Maret 2003 silam, pasukan AS menginvasi Irak, dan mengklaim telah menghancurkan senjata pemusnah massal Irak dan mengakhiri pemerintahan diktator Saddam Hussein. Namun sampai hari ini, tidak ada senjata pemusnah massal yang pernah ditemukan di Irak.
Dengan memperhatikan pertempuran di Afghanistan dan Libya, M'membe juga mengatakan AS telah secara langsung menginvasi tanah air orang lain, mencampuri politik mereka, dan menghancurkan ekonomi mereka, yang sama sekali menyimpang dari hak asasi manusia dan demokrasi.
"Tanah air adalah sesuatu yang sangat penting bagi manusia. Setiap manusia di planet ini memiliki tanah air. Tanah air adalah rumah mereka, itulah mengapa disebut tanah air. Anda tidak hanya masuk ke rumah seseorang, Anda jangan hanya mengambil negara seseorang dan ikut campur. Jika Anda tidak menghormati kedaulatan atas wilayah, Anda tidak dapat menghormati manusia yang tinggal di wilayah itu. Anda tidak dapat mengklaim berkomitmen terhadap hak-hak demokrasi mereka, Anda tidak dapat diklaim sebagai berkomitmen untuk hak asasi manusia mereka," jelasnya.
Dan menurut M'membe, pada saat yang sama, telah terjadi diskriminasi rasial yang mengakar dalam sistem politik AS.
"AS merdeka pada 1776, dan kapan orang kulit hitam (mendapatkan kemerdekaan), yang diambil bertentangan dengan keinginan mereka? Kapan mereka diberi hak untuk memilih? Itu belum lama ini. Bisakah Anda mengklaim hak yang sama untuk orang kulit hitam di Amerika? Di negara di mana orang kulit hitam adalah minoritas, tetapi di penjara, mereka adalah mayoritas. Mereka tidak dapat menerima negara yang 'tidak berkulit putih', (orang kulit hitam) dapat mengungguli mereka secara ekonomi, dan di banyak bidang pencapaian manusia, usaha manusia. Mereka tidak bisa menerima itu. Tapi itu terjadi, dan tak terbendung," tegasnya.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB