Rabu, 22 Februari 2023 10:30:43 WIB

Berpotensi Jadi Pandemi, Indonesia Mewaspadai Virus Marburg
Kesehatan

Koran Jakarta/Endro

banner

Gambaran virus Marburg dari hasil komputerisasi (SBS)

JAKARTA, Radio Bharata Online - Pemerintah akan mengawasi pelaku perjalanan dari Afrika, khususnya Guyana Ekuatorial, menyusul temuan baru kasus virus Marburg. Selain Guyana Ekuatorial, negara tetangganya, di Kamerun, juga ditemukan dua kasus suspek.

Dikutip dari BBC, Selasa (21/2), seorang epidemiolog mengatakan kasus virus Marburg semakin intensif, membuka potensi yang makin meluas menjadi pandemi, sementara sistem kesehatan Indonesia disebut "rawan".

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kalau ada riwayat perjalanan, diminta untuk melapor ke fasilitas kesehatan.

Jika pelaku perjalanan mengalami gejala seperti demam, nyeri otot, dan muncul diare, akan dilakukan uji pengurutan genom pada pelaku perjalanan tersebut. Sejauh ini, lanjut Nadia, Indonesia dan negara tetangga belum memiliki riwayat keberadaan kasus virus Marburg.  Nadia mengeklaim penularan virus Marburg tidak secepat Covid-19.

Menurut Nadia, penularannya lewat cairan tubuh termasuk air liur, dan tidak lewat saluran pernapasan.

Intensitas temuan kasus virus Marburg sejauh ini mengalami peningkatan. Berdasarkan laporan WHO, kasus penyakit virus Marburg terjadi tiga tahun terakhir berturut-turut sejak 2017.

Sementara itu, ahli epidemiologi dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman mengatakan, WHO sudah menyatakan virus Marbrug berpotensi menjadi pandemi sejak 2018. Sebab, wabahnya semakin intensif dalam tiga tahun terakhir.

Menurut Dicky, masa inkubasi virus Marburg bisa mencapai tiga minggu. Artinya, orang yang terinfeksi, memiliki waktu yang lebih lama untuk bisa membawa serta virus tersebut ke lokasi lain sampai menimbulkan gejala.

Dicky memperingatkan wabah bisa melompat ke benua lain karena sistem transportasi udara yang mudah saat ini, dan sangat besar kemungkinan terjadi di negara yang sistem kesehatannya lemah. (Koran Jakarta)

Komentar

Berita Lainnya

Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan

Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB

banner
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan

Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

banner