Sabtu, 1 April 2023 11:5:43 WIB
Sektor Manufaktur Tiongkok Tunjukkan Vitalitas yang Berkelanjutan
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Cai Jin, Wakil Presiden Federasi Logistik dan Pembelian Tiongkok (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Sektor manufaktur Tiongkok menunjukkan vitalitas yang berkelanjutan karena indeks pesanan baru sektor tersebut tetap berada di zona ekspansi selama tiga bulan berturut-turut di bulan Maret, yang menunjukkan permintaan pasar yang kuat.
Data dari Biro Statistik Nasional pada hari Jumat (31/3) menunjukkan bahwa indeks pesanan baru mencapai 53,6 persen pada bulan Maret. Tuntutan pasar pada penggerak pertumbuhan baru dan manufaktur barang konsumen meningkat secara drastis, yang berkontribusi pada pembangunan ekonomi.
Indeks pesanan baru untuk peralatan manufaktur dan manufaktur teknologi tinggi masing-masing mencapai 55,9 dan 54,3 persen, naik 0,5 dan 3,1 poin persentase dari bulan sebelumnya. Manufaktur barang konsumen mencatat indeks pesanan baru di 53,1 persen, naik 1,5 poin persentase bulan ke bulan.
Purchasing Managers' Index (PMI) untuk sektor manufaktur Tiongkok berada di angka 51,9 di bulan Maret, turun dari 52,6 di bulan Februari. Pembacaan PMI di atas 50 persen mengindikasikan ekspansi, sedangkan pembacaan di bawahnya mencerminkan kontraksi.
"Stimulus kebijakan ekonomi makro, terutama yang ditujukan untuk memperluas permintaan domestik, semakin digencarkan. Penggerak internal ekonomi tumbuh," kata Cai Jin, Wakil Presiden Federasi Logistik dan Pembelian Tiongkok.
Ketika pasar domestik Tiongok pulih dengan kecepatan tetap, lingkungan eksternal penuh dengan ketidakpastian dan tantangan. Indeks pesanan ekspor baru yang mencerminkan permintaan pasar luar negeri turun sebesar 2 poin persentase di bulan Maret setelah kenaikan singkat di bulan Februari.
Jajak pendapat pasar menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen perusahaan mengatakan ekspor yang merosot adalah faktor kunci yang menyebabkan perasaan mereka tentang permintaan pasar yang tidak mencukupi.
"Permintaan eksternal yang tidak pasti akan berdampak pada ekonomi Tiongkok. Oleh karena itu, kita harus fokus pada peningkatan permintaan domestik dan memperkuat fondasi permintaan dalam pembangunan ekonomi kita ke depan," jelas Cai.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB