Rabu, 30 November 2022 11:14:57 WIB
Hubungan Inggris-Tiongkok di Persimpangan Jalan, Setelah Sunak Mengumumkan Akhir dari 'Era Keemasan'
International
Endro - Radio Bharata Online
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menghadiri sesi selama KTT G20 di Nusa Dua di pulau resor Indonesia di Bali pada 16 November 2022. Foto: AFP
BEIJING, Radio Bharata Online – Hubungan Inggris-Tiongkok kini berada di persimpangan jalan, setelah Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengumumkan dalam pidato kebijakan luar negeri pertamanya pada hari Senin (28/11), bahwa "era keemasan" hubungan Inggris-Tiongkok telah berakhir.
Era keemasan" diusulkan oleh Inggris pada saat politisi Inggris memandang Tiongkok sebagai mitra yang baik dalam pembangunan Inggris. Namun para pemimpin Inggris petahana, tidak memiliki kebijaksanaan yang sama dengan kebijakan Tiongkok.
Saat ini keputusan ada di pengadilan London, ketika harus menghidupkan kembali hubungan yang masih penting bagi perkembangan Inggris, dan Inggris harus melanjutkan diplomasi pragmatis, serta melepaskan diri dari negara lain agar bisa berfungsi.
Dalam pidatonya pada hari Senin, Sunak mengatakan hubungan ekonomi yang lebih dekat pada dekade sebelumnya adalah naif.
Dia juga menyarankan pengerasan hubungan diplomatik, dan menyebut Tiongkok sebagai tantangan sistemik, terhadap nilai dan kepentingan.
Sunak juga menuding kebijakan dinamis nol-COVID Tiongkok, dan menuduh penegak hukum Tiongkok menyerang jurnalis BBC.
Pernyataannya yang tidak bertanggung jawab telah dibantah oleh Kementerian Luar Negeri Tiongkok.
Sunak berhenti menyebut Tiongkok sebagai ancaman sebagaimana dilaporkan oleh pendahulunya Liz Truss. Dan dia mengakui bahwa negara-negara Barat tidak dapat mengabaikan pengaruh Tiongkok dalam urusan dunia, dan kemampuannya untuk membantu mengatasi tantangan bersama, seperti stabilitas ekonomi dan perubahan iklim.
Sebagai tanggapan, juru bicara Kedutaan Besar Tiongkok di Inggris mengatakan, Inggris tidak boleh ikut campur dalam urusan Tiongkok. Dikatakan, Inggris harus mundur dari pola pikir kolonialnya.
Juru bicara mendesak Inggris untuk membuang prasangka, dan berhenti mencoreng Tiongkok, tidak menari mengikuti irama AS atau mengatur hambatan dalam mengembangkan hubungan Tiongkok-Inggris.
Ungkapan "era keemasan" dikaitkan dengan hubungan ekonomi yang lebih dekat antara Tiongkok dan Inggris, di bawah mantan perdana menteri Inggris David Cameron pada tahun 2015, ketika Cameron telah mencoba untuk membebaskan pembangunan Inggris di masa depan dari batasan di dalam UE, dan melihat kerja sama dengan Tiongkok sebagai mesin lain untuk pengembangannya.
Namun hubungan bilateral memburuk dalam beberapa tahun terakhir, setelah Inggris menarik diri dari Uni Eropa, dan condong lebih dekat ke AS, sekaligus berfungsi sebagai pengikut Washington dalam menyerang Tiongkok.
Cui Hongjian, direktur Departemen Studi Eropa di China Institute of International Studies, kepada Global Times pada hari Selasa mengatakan, era keemasan telah terpengaruh ketika Boris Johnson menjabat pada tahun 2019, dan Inggris adalah biang keladi dari berakhirnya era persahabatan itu, karena rencana Tiongkok untuk mendorong hubungan, tidak pernah berubah. (Global Times)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB