JAKARTA, Radio Bharata Online - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan menerapkan rencana rekayasa lalu lintas untuk mengatasi kemacetan selama periode mudik Lebaran 2023. Terlebih, jumlah pemudik saat Lebaran tahun ini diprediksi naik 47 persen atau 123 juta orang.
Budi menjelaskan pihaknya akan menambah kapasitas sistem transportasi seperti kereta api, kapal laut, dan pesawat udara. Hal ini diharapkan dapat mengatasimasalah peningkatan lalu lintas selama musim libur Lebaran 2023.
Kendati begitu, dia mengakui adanya potensi kemacetan lalu lintas di jalan tol Cipali. Oleh sebab itu, Kemenhub bekerja sama dengan Korlantas Polri untuk menyiapkan rencana rekayasa lalu lintas mengatasi hal ini melalui arus lalu lintas satu arah, contraflow, dan aturan ganjil-genap.
Budi menuturkan bahwa rasio kapasitas terhadap volume (v/c rasio) sangat penting untuk menghindari kemacetan lalu lintas. Dia menyampaikan kementeriannya akan kembali melakukan survei dua minggu sebelum liburan untuk mengevaluasi situasi.
Disisi lain, Kemenhub, Korlantas, dan Jasa Marga terus melakukan manajemen lalu lintas di jalan arteri dan tol lintas utara atau jalur lintas pantau utara (pantura) untuk mengantisipasi kemacetan arus mudik Lebaran.
Budi menyampaikan jalan arteri yang tadinya sempit sudah diperlebar, sehingga efektivitas pantura dapat ditingkatkan.
Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi menyebut jumlah pemudik Lebaran tahun 2023 diprediksi sebanyak 123 juta orang. Angka pemudik tahun ini naik dibandingkan tahun 2022 yang berjumlah 85 juta orang.
Adapun jumlah pemudik di wilayah Jabodetabek diperkirakan naik dari 14 juta menjadi 18 juta pada musim mudik Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Dengan begitu, kenaikan pemudik secara nasional sebanyak 47 persen, sementara Jabodetabek 27 persen.
Menurut dia, sebanyak 22 persen masyarakat akan mudik menggunakan mobil pribadi dan 20 persen dengan sepeda motor. Budi memprediksi akan ada penumpukan mobil pribadi di Tol Cipali dan Pelabuhan Merak. (Liputan6)