Sabtu, 10 Desember 2022 10:25:22 WIB

AS Peringatkan Perluasan 'Kemitraan' Pertahanan Iran-Rusia
International

Endro

banner

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan 15 September 2022 [File: Alexandr Demyanchuk/Sputnik via Reuters]

JAKARTA, Radio Bharata Online - Amerika Serikat menuduh Rusia memberikan bantuan militer lanjutan ke Iran, termasuk sistem pertahanan udara.  Washington menilai ada peningkatan hubungan pertahanan antara Moskow dan Teheran, dimana Rusia menggunakan drone buatan Iran untuk mencapai sasaran di Ukraina.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby, mengutip penilaian intelijen AS untuk tuduhan tersebut, mengatakan bahwa Rusia menawarkan kepada Iran "tingkat dukungan militer dan teknis yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang mengubah hubungan mereka menjadi kemitraan pertahanan penuh".

Washington sebelumnya mengutuk kerja sama keamanan antara Iran dan Rusia, tetapi pada hari Jumat lalu, menggambarkan hubungan yang luas, yang melibatkan peralatan seperti helikopter dan jet tempur, serta drone yang memunculkan sanksi baru AS.

Kirby mengatakan, Rusia dan Iran sedang mempertimbangkan untuk menyiapkan jalur perakitan drone di Rusia untuk konflik Ukraina.   Sementara Rusia melatih pilot Iran, di pesawat tempur Sukhoi Su-35, dimana Iran bepeluang menerima pengiriman pesawat Sukhoi dalam tahun ini.

 Menurut Kirby, pesawat-pesawat tempur ini secara signifikan akan memperkuat angkatan udara Iran terhadap tetangga regionalnya.

Kekuatan Barat, menuduh Iran memasok drone ke Rusia untuk perangnya melawan Ukraina.  Barat juga menuduh Moskow menghancurkan infrastruktur energi Ukraina, untuk mencari keuntungan dalam konflik berdarah tersebut.

Kirby mengatakan, AS akan memberikan sanksi kepada tiga entitas yang berbasis di Rusia, yang aktif dalam “akuisisi dan penggunaan drone Iran”.  Sanksi tersebut berlaku untuk Angkatan Udara Rusia, Pusat Penerbangan Tak Berawak Negara ke-924, dan Komando Penerbangan Transportasi Militer.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam sebuah pernyataan tentang sanksi tersebut mengatakan, Washington akan terus menggunakan setiap alat yang dimiliki, untuk mengganggu transfer tersebut. Dan memberikan konsekuensi pada mereka yang terlibat dalam kegiatan itu.  (Al Jazeera)

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner