Minggu, 9 April 2023 11:50:57 WIB
Sedang tren! Ilmuwan Yakini Diet Harvard Bikin Panjang Umur
Kesehatan
AP Wira
Diet Harvard lagi ngetren, seperti apa pola makannya? (Foto: iStock)
JAKARTA, Radio Bharata Online - Beragam metode diet banyak dikenal masyarakat. Mulai dari diet keto, diet mediterania sampai diet puasa. Namun saat ini sedang populer program diet ala Harvard yang menawarkan manfaat bagi orang-orang yang ingin hidup lebih panjang dan sehat.
Diet Harvard merupakan program diet optimal yang disusun oleh para ahli gizi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard bekerja sama dengan peneliti di Harvard Health Publications, dengan tujuan utama meningkatkan peluang hidup sehat.
Diet Harvard sebenarnya adalah Piring Makan Sehat ala Harvard dan dapat digunakan sebagai panduan untuk membuat makanan sehat dan seimbang. Metode ini bisa jadi salah satu cara untuk mencegah penyakit kronis yang umum dialami penduduk dunia.
Bagi mereka yang menjalani diet Harvard harus memprioritaskan sayuran dan buah-buahan untuk setengah dari setiap kali makan dan melengkapi separuh lainnya dengan biji-bijian dan protein sehat.
dalam diet ini sayur dan buah adalah dua komponen utama yang harus menjadi bagian penting dari sebagian besar makanan yang harus memenuhi hingga 1/2 dari piring makan
Para peneliti menyarankan untuk memilih variasi dan warna ketika menyajikan sayuran, dengan rasio sayuran yang lebih banyak daripada buah-buahan. mengonsumsi sedikit lebih banyak sayuran daripada buah-buahan.
Sementara itu, biji-bijian utuh harus mengisi hingga 1/4 piring makan. Jenis biji-bijian utuh yang direkomendasikan adalah gandum utuh, barley, quinoa, oat, dan beras coklat. Bukan biji-bijian olahan seperti pasta gandum utuh dan roti putih. Dan sisa 1/4 piring makan diisi dengan sumber protein yang sehat, yaitu ikan, ayam, bebek atau kacang-kacangan. Konsumsi daging merah harus dibatasi, dan daging olahan seperti bacon dan sosis harus dihindari.
Pewarta: Detikcom
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB