Kamis, 5 November 2020 19:54:56 WIB
Universitas Gadjah Mada ( UGM) meneliti kereta api cepat Jakarta-Bandung
Tiongkok
Versiana Eiffel
Ilustrasi: Kereta cepat Perancis TGV memiliki kecepatan maksimal 320 kilometer per jam.(Le Parisien)
Universitas Gadjah Mada ( UGM) meneliti kereta api cepat Jakarta-Bandung. Dari hasil penelitian, jika pengembangan kereta cepat tidak memperhatikan faktor keselamatan eksternal dan internal, maka akan membahayakan keselamatan bagi penumpang. Sebagaimana diketahui kereta cepat dibangun konsorsium Indonesia dan Tiongkok. Tim peneliti kereta cepat dari UGM, yakni Rahmi Fajriati, Prof Suryo Hapsoro Tri Utomo, Imam Muthohar, dan Latif Budi Suparma. "Anjlokan termasuk faktor internal, faktor-faktor yang mempengaruhi anjlokan adalah geometri jalur rel kereta dan karakteristik dari kereta itu sendiri. Itu yang harus diperhatikan," kata Rahmi salah satu peneliti, seperti melansir laman UGM, Rabu (4/11/2020).
Rahmi menjelaskan, pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung akan menggunakan kereta jenis CR400AF Fuxing Train yang didatangkang langsung dari Tiongkok. Kereta ini, kata Rahmi, sudah disesuaikan dengan standar kereta berkecepatan tinggi dan juga sesuai karakteristik jalur relnya. Sehingga tingkat keamanannya sudah baik. "Tiongkok memiliki standar koefisien derailment 0,8, hasil riset ini memiliki nilai lebih kecil dari standar tersebut yang artinya kereta cepat tersebut aman dari risiko derailment (anjlok)," jelas dia.
Kereta dan jalur rel, lanjut dia, adalah komponen yang tidak dapat dipisahkan, maka tidak ada indikator yang paling besar memengaruhi, semuanya saling terkait dan mempengaruhi. Dia menyebutkan, indikator tersebut meliputi geometri berupa jari-jari lengkung horizontal, superelevasi, lebar rel yang digunakan, sudut flens yang digunakan, dan koefisien gesek (jalur rel). Sedangkan pada kereta yaitu tinggi kereta dan beban ganda, serta jarak titik berat kereta. Rahmi menambahkan, pengerjaan riset dan penelitian kereta cepat Jakarta-Bandung telah menghabiskan waktu kurang lebih 6 bulan, dibantu oleh pihak PT Wijaya Karya Tbk.
Penulis : Dian Ihsan (Kompas)
Editor : Versiana (Bharata Radio)
Sumber : https://www.kompas.com/edu/read/2020/11/06/101616271/peneliti-ugm-kereta-cepat-jakarta-bandung-aman-dari-risiko-anjlok
Komentar
Berita Lainnya
Produsen kereta api Tiongkok, CRRC Changke Co., Ltd. membuat generasi baru kereta antarkota hibrida di Tiongkok pada Minggu (2/10). Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB

Wakil Duta Besar Tiongkok untuk PBB Geng Shuang pada hari Jumat 30 September lalu mengatakan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB

Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB

Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
