Beijing, Radio Bharata Online - Mao Ning, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, pada konferensi pers hari Selasa (28/3) di Beijing mengatakan Tiongkok mendesak Amerika Serikat untuk menghormati prinsip persaingan yang adil dan menghentikan "fitnah yang tidak beralasan dan penindasan yang tidak masuk akal" terhadap perusahaan Tiongkok.
Mao Ning membuat pernyataan tersebut ketika diminta untuk mengomentari Undang-Undang Kontrol Kabel Bawah Laut yang telah disahkan oleh Dewan Perwakilan AS guna membatasi akses pesaing asing ke teknologi dan produk yang terkait dengan kabel bawah laut.
"Saya telah memperhatikan laporan yang relevan. Pemerintah Tiongko selalu mendorong perusahaan Tiongkok untuk melakukan investasi dan kerja sama di luar negeri di berbagai bidang sesuai dengan prinsip pasar dan aturan internasional serta hukum setempat. Kami menentang AS yang menggeneralisasi konsep keamanan nasional untuk menindas secara tidak adil perusahaan asing dan menyalahgunakan kekuasaan negara untuk merusak aturan dan ketertiban pasar normal," ujarnya.
"AS tidak boleh menggunakan cara yang tidak bermoral, melanggar aturan, menggembar-gemborkan apa yang disebut 'aktivitas spionase' begitu saja untuk membuat alasan atas tindakan tidak masuk akal mereka guna mempertahankan apa yang disebut 'keunggulan kompetitif' mereka. Pihak AS harus dengan sungguh-sungguh menghormati ekonomi pasar dan prinsip persaingan yang adil, dan berhenti memfitnah dan menekan perusahaan Tiongkok secara tidak wajar," imbuh Mao.