Minggu, 9 April 2023 17:24:52 WIB
Dikucilkan AS! Indonesia Pilih Mesra dengan Tiongkok
International
AP Wira
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menerima kunjungan Menteri Luar Negeri China Wang Yi. (Dok. Kemenko Marves)
JAKARTA, Radio Bharata Online - Amerika Serikat (AS) mengucilkan Indonesia dengan tidak memberikan paket subsidi hijau bagi mineral dari Indonesia yakni nikel untuk baterai kendaraan listrik di AS. Namun menghadapi hal ini Indonesia justru terlihat semakin dekat dengan Tiongkok, khususnya berkenaan dengan ajakan pemerintah Indonesia untuk terus membuka peluang kerjasama dalam pengembangan baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/VE) di Indonesia.
emerintah AS diketahui akan menerbitkan pedoman kredit pajak bagi produsen baterai dan EV di bawah Undang-Undang Pengurangan Inflasi dalam beberapa minggu kedepan. Undang-undang ini mencakup US$ 370 miliar dalam subsidi untuk teknologi energi bersih.
Akan tetapi, baterai yang mengandung komponen sumber Indonesia dikhawatirkan tetap tidak memenuhi syarat untuk kredit pajak Inflation Reduction Rate (IRA) secara penuh, karena Indonesia belum memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan AS dan dominasi perusahaan Tiongkok dalam industri nikel.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid menyatakan, padahal Indonesia dapat memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan AS akan kendaraan listrik dan baterai. Pasalnya, Indonesia memiliki sepertiga dari dari total cadangan nikel dunia yang menempatkan Indonesia pada posisi pertama. Nikel menjadi bahan yang penting untuk produksi baterai kendaraan listrik.
Arsjad menekankan pentingnya melihat Indonesia dan ASEAN sebagai alternatif untuk Tiongkok. Arsjad Rasjid berharap Amerika Serikat akan memberikan status yang setara kepada anggota Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) dengan negara-negara yang memiliki perjanjian perdagangan bebas penuh dengan Amerika Serikat.
Dalam industri pengembangan kendaraan listrik, Arsjad juga turut mengajak Amerika maupun Uni Eropa untuk menaruh kepercayaan pada Indonesia dan negara ASEAN lainnya. Dengan peran penting Indonesia dan ASEAN dalam rantai pasokan kendaraan listrik, Arsjad optimistis bahwa kawasan ini akan menjadi mitra strategis baik Amerika Serikat, Uni Eropa maupun Tiongkok dalam sektor energi bersih.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi dan politik bagi ASEAN terhadap global, serta memberikan manfaat bagi industri dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Menko Marves, Luhut dalam akun instagram resminya menyatakan bahwa, prinsip kesetaraan dan berkeadilan seharusnya jadi landasan bagi hubungan kerjasama antar negara. "Tidak boleh ada yang merasa lebih daripada yang lain. Begitupun hal nya dengan hubungan antara Indonesia dan Tiongkok yang terjalin karena perkawanan yang setara dan rasa saling percaya,"
Dalam akun instagramnya itu, Luhut sedang melakukan kunjungan ke Tiongkok bertemu dengan H.E. Wang Yi yang sekarang menjadi sebagai diplomat tertinggi mewakili Tiongkok.
"Kami bicara mengenai banyak hal terkait kepentingan Indonesia dan Tiongkok di beberapa proyek kerjasama, seperti GMF-BRI dan South-South Cooperation," ungkap Luhut.
H.E Wang Yi, kata Luhut, menganggap Indonesia sebagai partner yang setara, yakni melihat suatu negara dari "outcome" yang mereka hasilkan untuk meningkatkan taraf hidup warga negaranya, terlepas dari apapun perbedaan ideologi negara tersebut.
Untuk itu, Luhut akan mengusulkan ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk mengirim lebih banyak mahasiswa Indonesia belajar ke Tiongkok, bukan hanya vocational training saja tetapi belajar pengembangan teknologi EV hingga akhirnya bisa kita implementasikan di Indonesia.
Pewarta: CNBC Indonesia
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB