Rabu, 22 Maret 2023 11:1:1 WIB

Warga Tiongkok Diimbau Harus Meningkatkan Kualitas Tidur
Kesehatan

AP Wira

banner

Pakar kesehatan Tiongkok mengimbau masyarakat memperhatikan kesehatan tidur [foto: independent.co.uk]

BEIJING, Radio Bharata Online - Terkait  dengan Hari Tidur Sedunia yang jatuh pada , 21 Maret 2023. Pakar kesehatan Tiongkok mengimbau masyarakat memperhatikan kesehatan tidur.

Han Fang, Sekretaris Jenderal World Sleep Society, menyebut ada sekitar  300 juta orang di Tiongkok yang mengalami gangguan tidur. Bahkan setengah dari mereka memerlukan intervensi medis.

Ditambahkannya, "Jika gangguan tidur menyebabkan ketidakbugaran fisik seperti penurunan daya ingat dan komplikasi seperti peningkatan tekanan darah, seseorang harus mencari bantuan medis," 

Diprakarsai oleh para ahli penelitian obat tidur pada tahun 2007, Hari Tidur Sedunia, telah diperingati selama 16 tahun, dan berfokus pada "Tidur Sehat, Hidup Sehat" tahun ini.

Menurut buku petunjuk "tidur sehat Tiongkok 2023", yang dirilis pada 27 Februari lalu oleh Chinese Sleep Research Society dan perusahaan produk rumah tangga DeRUCCI,  kualitas tidur rata-rata dari mereka yang disurvei menurun secara signifikan dan 60,4% dari mereka mengalami masalah tidur sejak November 2022. Indeks Kualitas Tidur Pittsburgh mereka, indikator kualitas tidur, turun dari 5,6 menjadi 7,2, menandakan transisi dari "normal" menjadi "gangguan tidur".

Ann, seorang ibu dari pasien narkolepsi, mengatakan gangguan tidur kronis membawa banyak tantangan mental dan fisik bagi keluarganya.

Ann mengatakan “Anaknya didiagnosa gangguan tidur enam tahun yang lalu. Padahal ia akan mengikuti ujian masuk SMA saat itu. Menurut Ann anaknya sering tiba-tiba tertidur di kelas. Beruntung, kondisinya berangsur-angsur membaik."

Belum lama ini  pameran bertajuk "Mimpi Langka", sebuah pameran lukisan kesejahteraan masyarakat, diselenggarakan di Rumah Sakit Rakyat Universitas Beijing. Semua gambar lukisan berasal dari mimpi pasien. Lukisan-lukisan itu tidak hanya diciptakan oleh pasien sendiri, tetapi juga oleh para seniman, sehingga menjadikan pameran ini sebagai ikatan yang menghubungkan pasien, seniman, ahli medis, dan masyarakat.

Dai Ying, Direktur Dana Khusus Penyakit Paus Biru dari Yayasan Amal Shanghai berharap ada lebih banyak orang yang  akan menyadari gangguan tidur seperti narkolepsi melalui bentuk seni ini dan meminta masyarakat untuk memperhatikan kesehatan tidur mereka sendiri. (China Daily)

Komentar

Berita Lainnya

Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan

Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB

banner
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan

Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

banner