Radio Bharata Online - Proposal Tiongkok untuk Rencana Lima Tahun ke-15 (2026-2030), disusun di saat ekonomi global sedang mengalami perubahan transformatif. Beberapa tahun terakhir telah menyaksikan disrupsi teknologi yang mendalam, geopolitik yang fluktuatif, dan pergeseran pola perdagangan dan produksi. Perubahan-perubahan ini memengaruhi prospek ekonomi Tiongkok, serta prospek ekonomi kawasan yang terintegrasi erat dengan ekonomi Tiongkok, seperti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Yang paling revolusioner dari perubahan ini adalah maraknya kecerdasan buatan, kekuatan yang tidak hanya memengaruhi perekonomian, tetapi bahkan membentuk kembali masyarakat itu sendiri. 

Ketika AI pertama kali memasuki ranah publik melalui perangkat seperti pengenalan wajah atau asisten suara, dampaknya tampak terbatas pada kemudahan.

Namun selama bertahun-tahun, AI telah berkembang menjadi teknologi serbaguna. Layaknya mesin uap, listrik, dan internet yang mengubah cara dunia hidup dan bekerja, AI telah mentransformasi seluruh sistem produksi, tata kelola, dan interaksi manusia. 

AI tertanam di hampir semua sektor dan telah menjadi kekuatan penentu ekonomi global di abad ke-21.

Sebagian besar pertumbuhan AI didorong oleh kebangkitan AI generatif, yang melampaui analisis data untuk menciptakan konten baru, termasuk riset, seni, musik, atau video baru. Dimensi kreatif inilah yang membedakan AI generatif dari bentuk tradisionalnya, yang terbatas pada pengenalan pola dan analitik prediktif dalam parameter tetap. 

AI generatif digunakan secara luas di bidang kesehatan, pemasaran, e-commerce, pendidikan, dan keuangan.

Di masa depan, sebagian besar perekonomian akan bergantung pada seberapa efektif mereka dapat memanfaatkan AI generatif dan tradisional, untuk meningkatkan produktivitas dan menciptakan lapangan kerja baru, alih-alih sekadar mengganti pekerja dengan mesin. 

Setelah Rencana Lima Tahun ke-15 Tiongkok terbentuk, AI diperkirakan akan menjadi sorotan utama, karena rencana tersebut akan menghadirkan aturan dan kerangka kerja kelembagaan baru untuk AI. Pelajaran yang dipetik dari Tiongkok dalam hal ini akan sangat berharga bagi Negara-negara ASEAN. (China Daily)